Dalam teknologi blockchain, ukuran blok mengacu pada jumlah data tentang transaksi yang dapat dibawa oleh satu blok dalam rantai.
Awalnya, blockchain Bitcoin dirancang untuk bekerja dengan blok berukuran hingga 36 MB; namun, masalah keamanan memaksa kebutuhan akan ukuran blok yang jauh lebih kecil.
Salah satu perhatian utama dalam hal ukuran blok untuk blockchain adalah kelebihan beban jaringan. Semakin cepat blok terisi dengan transaksi, semakin besar peluang waktu tunggu yang lebih lama untuk persetujuan transaksi. Misalnya, blockchain Bitcoin lebih rentan terhadap pemrosesan transaksi yang lebih lambat karena ukuran blok yang kecil hanya 1 MB. Dalam situasi hipotetis di mana node tidak dapat mengatasi jumlah transaksi yang tertunda karena ukuran blok yang terbatas, pengguna mungkin mengalami kecepatan pemrosesan yang sangat lambat, atau bahkan transfer yang dibatalkan.
Ini tidak dapat diterima untuk solusi keuangan zaman baru yang bertujuan untuk merevolusi ekonomi global. Akibatnya, ada banyak eksperimen dalam pengerjaan yang mencoba memecahkan dilema ukuran blok.
Untuk saat ini tidak ada konsensus tentang apa pendekatan terbaik untuk memecahkan masalah ukuran blok. Sebagian besar jaringan blockchain sedang mencari cara untuk mengoptimalkan penggunaan blok, dan sekaligus mencegah masalah keamanan.
Join the thousands already learning crypto!