Waktu blok mengacu pada perkiraan waktu yang dibutuhkan sistem berbasis blockchain untuk menghasilkan blok baru.
Waktu blok
mengacu pada perkiraan waktu yang dibutuhkan sistem berbasis
blockchain untuk menghasilkan
blok baru, menentukan kecepatan konfirmasi transaksi, yang diukur dalam transaksi per detik (TPS). Ketika sebuah blok mencapai penyelesaian, itu muncul di
buku besar sebagai salinan terverifikasi dari sekelompok
transaksi, membuka jalan bagi blok lain untuk duduk di atasnya untuk memperpanjang blockchain.
Meningkatkan ukuran blok memberikan cara yang sederhana dan efektif untuk menurunkan waktu blok, namun, ada perdebatan panjang mengenai apakah strategi ini memengaruhi keamanan jaringan yang
terdesentralisasi. Misalnya, Greg Maxwell, seorang kontributor BTC,
berpendapat bahwa waktu blok yang lebih tinggi lebih ideal karena memberikan cukup waktu untuk memperbarui node/komputer yang terhubung ke platform terdistribusi dan menurunkan jumlah blok yang ditolak.
Waktu blok juga dapat merujuk pada lamanya waktu yang dibutuhkan validator dalam jaringan blockchain untuk menyelesaikan
hash transaksi. Meskipun ini adalah perkiraan waktu, waktu sebenarnya bergantung pada
kesulitan penambangan.
Waktu blok merupakan bagian dari komponen yang diperlukan untuk meningkatkan
skalabilitas blockchain. Salah satu faktor yang memengaruhi waktu blok adalah kemacetan jaringan, di mana terlalu banyak pengguna yang melakukan transaksi di jaringan.
Perhatikan bahwa
Bitcoin memiliki waktu blok 10 menit sementara
Ethereum, protokol terdesentralisasi terbesar kedua, memiliki waktu blok
rata-rata 12 detik.