Kerugian Tak Permanen
Kerugian tak permanen adalah ketika penyedia likuiditas kehilangan dana sementara karena volatilitas pada pasangan perdagangan.
Apa Itu Kerugian Tak Permanen?
Kerugian tak permanen dapat muncul ketika ada perbedaan harga antara dua aset yang dipegang pedagang di sebuah
DEX, biasanya aset kripto dan
stablecoin (seperti USDC). Ketika harga aset kripto turun relatif terhadap
stablecoin, pedagang dapat mengalami kerugian karena perbedaan harga. Ini dikenal sebagai kerugian tak permanen.
Bagaimana Cara Kerja Kerugian Tak Permanen?
Kerugian tak permanen terjadi ketika pedagang menggunakan DEX untuk membeli satu aset dengan aset lainnya. Misalnya, jika seorang pedagang membeli
Ethereum menggunakan
USDC, maka pedagang tersebut terpapar pada pergerakan harga kedua aset tersebut. Jika harga ETH turun relatif terhadap USDC, keuntungan pedagang dari perdagangan tersebut akan berkurang atau bahkan menjadi kerugian. Ini karena mereka harus menjual ETH dengan harga lebih rendah untuk kembali ke jumlah USDC semula.
Mari kita bayangkan bahwa penyedia perlu menawarkan tingkat likuiditas yang sama dalam USDC dan ETH tetapi tiba-tiba harga ETH naik. Ini menciptakan peluang
arbitrase karena harga ETH di
kolam likuiditas sekarang tidak mencerminkan harga pasar. Pedagang lain akan membeli ETH dengan harga diskon sampai keseimbangan pulih.
Setelah arbitrase, penyedia likuiditas mungkin berakhir dengan jumlah USDC yang lebih besar dan ETH yang lebih sedikit. Kerugian tak permanen adalah perbedaan antara saldo
portofolio baru pedagang dan jumlah yang seharusnya mereka miliki jika mempertahankan saldo lama mereka. Kerugian menjadi kenyataan ketika seorang pedagang menarik likuiditas dari kolamnya.
Bagaimana Cara Menghindari Kerugian Tak Permanen?
Salah satu cara untuk mencegah kerugian tak permanen adalah dengan menggunakan
stablecoin, seperti USDC dan DAI, atau versi
wrapped(terbungkus) dari aset yang sama seperti
wBTC yang ditawarkan oleh
Curve.
Balancer juga menawarkan bobot sewenang-wenang untuk kolam likuiditasnya yang berbeda dari model 50/50, yang dapat mengurangi risiko kerugian tak permanen jika token memiliki bobot lebih tinggi di kolam.
Selain itu, beberapa protokol
DeFi mulai mengeksplorasi solusi inovatif seperti
oracle harga yang digunakan oleh
Bancor, dan kolam likuiditas satu sisi yang digunakan oleh
Tokemak, di mana token asli protokol menyerap risiko kerugian tak permanen dengan ganti biaya pertukaran dan imbalan suap.
Kerugian tak permanen juga dapat diminimalkan dengan menyusun portofolio aset yang berkorelasi relatif baik. Dengan cara ini, saat harga aset menyimpang, portofolio akan tetap relatif seimbang, dan pedagang dapat menghindari kerugian yang tidak terduga.