Kependekan dari 'Initial Coin Offering', ICO adalah jenis penggalangan dana, atau penjualan publik, menggunakan aset kripto sebagai sarana untuk mengumpulkan modal bagi perusahaan tahap awal.
Ini secara luas dilihat sebagai jawaban dunia aset kripto untuk penawaran umum perdana (IPO) — dan mereka sangat populer selama gelembung kripto tahun 2017.
Token yang dijual melalui ICO dapat menawarkan utilitas, artinya pemilik dapat menukarnya dengan akses ke produk atau layanan tertentu. Dalam kasus yang jarang terjadi, mereka mungkin mewakili kepemilikan saham di perusahaan rintisan yang meluncurkan pendaftaran tersebut.
ICO telah menjadi berita utama dalam beberapa tahun terakhir karena merupakan investasi yang sangat berisiko, dan beberapa di antaranya bahkan telah diidentifikasi sebagai 'exit scam' (penipuan kabur).
Penelitian oleh Review of Financial Studies menunjukkan ICO telah meraup hampir $13 miliar secara global antara Januari 2016 dan Agustus 2019. Sementara itu, sebuah laporan oleh Ernst & Young menemukan bahwa 86% ICO terkemuka yang diluncurkan pada 2017 berada di bawah harga pendaftaran mereka pada Oktober 2018.
SEC diketahui mengambil tindakan terhadap beberapa proyek — termasuk Telegram, yang diperintahkan untuk mengembalikan sejumlah besar $1,7 miliar yang dikumpulkannya untuk Telegram Open Network kembali ke investor.
Pada bulan Maret 2020, di bawah perintah awal yang dikeluarkan oleh Pengadilan Distrik untuk Pengadilan Distrik Selatan New York, Telegram harus mengembalikan $1,2 miliar kepada investor ditambah denda sipil senilai $18,5 juta.
Join the thousands already learning crypto!