Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai yang Ditawarkan
Anoma mengubah cara interaksi blockchain dengan memfokuskan pada niat pengguna—tujuan yang dinyatakan seperti menukar aset atau mengakses layanan—bukan hanya transaksi manual. Solver (agen terdesentralisasi) mengoptimalkan dan menjalankan niat ini di berbagai rantai, menyederhanakan hal-hal rumit seperti jembatan likuiditas atau pengelolaan biaya. Pendekatan ini bertujuan memudahkan penggunaan Web3 bagi pengguna dan pengembang, memungkinkan aplikasi yang berjalan secara native di Ethereum, Bitcoin, Solana, dan jaringan Anoma sendiri (Blockworks).
2. Teknologi & Arsitektur
Anoma menggunakan adaptor protokol untuk menghubungkan berbagai blockchain, sehingga pengembang dapat membuat aplikasi lintas rantai tanpa harus menulis ulang kode. Testnet-nya mendukung fitur privasi seperti bukti tanpa pengetahuan (zero-knowledge proofs), contohnya AnomaPay untuk pengiriman stablecoin secara privat. Berbeda dengan layer 1 atau layer 2 tradisional, Anoma berperan sebagai meta-layer yang mengoordinasikan aksi di berbagai ekosistem sambil menjaga desentralisasi melalui jaringan solver (Anoma Blog).
3. Tokenomik & Tata Kelola
XAN berfungsi sebagai token tata kelola sekaligus utilitas:
- Tata Kelola: Pemegang token mengunci XAN untuk memberikan suara pada pembaruan, dengan hak veto atas proposal dewan.
- Utilitas: Digunakan untuk membayar biaya, memberi insentif pada solver, dan memfasilitasi penyelesaian lintas rantai.
Pasokan XAN dibatasi maksimal 10 miliar, dengan 10% dialokasikan untuk airdrop komunitas guna mendorong partisipasi jangka panjang (Anoma Airdrop Details).
Kesimpulan
Anoma memposisikan diri sebagai lapisan dasar untuk aplikasi berbasis niat, dengan fokus pada interoperabilitas dan kedaulatan pengguna. Dengan menyederhanakan kompleksitas blockchain, Anoma berusaha menyaingi kemudahan penggunaan Web2 tanpa mengorbankan desentralisasi. Apakah jaringan solver-nya mampu berkembang untuk menangani berbagai rantai yang berbeda tanpa memusatkan infrastruktur penting?