Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai yang Ditawarkan
ASI Alliance bertujuan untuk mendesentralisasi kecerdasan buatan umum (AGI) dan superintelligence (ASI) dengan menggabungkan sumber daya dari Fetch.ai (agen AI), SingularityNET (riset AGI), dan Ocean Protocol (berbagi data). Misi utamanya adalah mencegah pengendalian AI canggih secara terpusat, sehingga memastikan transparansi dan akses yang adil. Proyek-proyek yang dibangun di atas infrastrukturnya meliputi agen otonom untuk perdagangan DeFi, optimasi rantai pasok, dan jaringan komputasi terdesentralisasi melalui CUDOS (ASI Alliance).
2. Teknologi & Arsitektur
Ekosistem ini menyediakan:
- Agen Otonom: Alat AI yang dapat beroperasi sendiri untuk bernegosiasi, berdagang, dan menjalankan tugas (misalnya, mengoptimalkan pasar energi).
- Tumpukan Modular: Komputasi terdesentralisasi (CUDOS), data (Ocean), dan kerangka agen (Fetch.ai).
- Interoperabilitas Lintas Rantai: FET beroperasi secara native di Ethereum, Cardano, dan lainnya, dengan jembatan yang memungkinkan transfer aset secara mulus (Peluncuran di Cardano).
3. Tokenomics & Tata Kelola
FET (yang merupakan rebranding dari AGIX, OCEAN, dan FET) memiliki tiga peran utama:
- Tata Kelola: Voting terdesentralisasi untuk pembaruan protokol dan alokasi sumber daya.
- Pembayaran: Sebagai bahan bakar untuk layanan agen AI dan transaksi data.
- Staking: Mengamankan jaringan melalui model proof-of-stake.
Total pasokan dibatasi hingga 2,71 miliar token, dengan model tata kelola federasi yang menyeimbangkan keputusan di tingkat aliansi dan otonomi anggota.
Kesimpulan
ASI Alliance merupakan eksperimen berani dalam mendesentralisasi masa depan AI, menggabungkan transparansi blockchain dengan teknologi machine learning terkini. Seiring ekosistem ini berkembang, pertanyaan penting yang muncul adalah: Bisakah tata kelola terdesentralisasi berkembang seiring dengan tuntutan teknis dari superintelligence?