Analisis Mendalam
1. Dampak Delisting Binance (Negatif)
Gambaran: Binance mengumumkan delisting BSW pada 26 Juni 2025 dengan alasan kepatuhan dan masalah likuiditas. Meskipun BSW sempat melonjak 118% setelah rilis roadmap baru, token ini kemudian kehilangan 78,5% nilainya dari puncak pasca pengumuman ($0,037 → $0,0177).
Arti dari ini: Delisting biasanya mengurangi likuiditas dan akses institusional. Volume perdagangan BSW dalam 24 jam naik 57,7% menjadi $11 juta, tetapi rasio turnover (volume/pasar) melonjak ke 0,93 – ini lebih menunjukkan aksi jual panik daripada perdagangan sehat. Karena Binance biasanya menangani sekitar 70% volume BSW, hilangnya likuiditas ini membuat token rentan terhadap volatilitas.
Yang perlu diperhatikan: Perpindahan ke bursa terdesentralisasi (DEX) – volume perdagangan BSW di DEX harus mampu menggantikan keluarnya Binance agar harga bisa stabil.
2. Kerusakan Teknis (Negatif)
Gambaran: BSW menembus support Fibonacci di $0,018 (level retracement 23,6%) pada 24 Agustus, mempercepat penjualan. Indikator kunci:
- RSI-7: 27,36 (terlalu jenuh jual tapi belum ada sinyal pembalikan)
- MACD: -0,0011, semakin menjauh di bawah garis sinyal
- SMA-200: $0,0279 (harga saat ini 36% di bawah rata-rata jangka panjang ini)
Arti dari ini: Penembusan di bawah $0,018 membatalkan struktur kenaikan Juni. Tanpa support kuat sampai $0,0165 (level terendah 2025), trader algoritmik dan stop-loss kemungkinan memperparah penurunan.
Kesimpulan
Penurunan BSW mencerminkan kombinasi negatif dari hilangnya dukungan bursa, kerusakan teknis, dan melemahnya sentimen spekulatif. Meskipun kondisi jenuh jual menunjukkan potensi rebound, ketiadaan likuiditas dari Binance dan menurunnya hype roadmap mengindikasikan pemulihan yang berkelanjutan membutuhkan adopsi DEX atau kemitraan baru.
Yang perlu diwaspadai: Apakah BSW bisa bertahan di support $0,0165, atau aksi jual terkait delisting akan mendorongnya ke level terendah baru?