Penjelasan Mendalam
1. Arsitektur Modular
Celestia mengubah cara desain blockchain dengan memisahkan fungsi inti ke dalam lapisan khusus. Berbeda dengan rantai monolitik (seperti Ethereum) yang menggabungkan eksekusi, konsensus, dan penyimpanan data dalam satu lapisan, Celestia hanya fokus pada konsensus dan ketersediaan data.
Pemecahan ini memungkinkan pengembang meluncurkan blockchain yang dioptimalkan untuk kebutuhan tertentu (misalnya gaming atau DeFi) tanpa harus membangun ulang mekanisme konsensus. Rantai yang dibangun di atas Celestia mewarisi keamanan jaringan sambil tetap mengendalikan logika eksekusinya sendiri.
2. Lapisan Ketersediaan Data
Inovasi utama Celestia adalah data availability sampling (DAS), sebuah metode yang memungkinkan node memverifikasi data transaksi tanpa harus mengunduh seluruh blok. Hal ini memastikan rollups dan jaringan layer-2 dapat menerbitkan data dengan biaya rendah dan aman, mengatasi kendala skalabilitas yang sering terjadi pada rantai monolitik.
Dengan memindahkan penyimpanan data ke Celestia, proyek seperti rollups dapat mengurangi biaya dan kompleksitas, sehingga fokus pada eksekusi dan logika aplikasi.
3. Mekanisme Token TIA
Token TIA memiliki tiga fungsi utama:
- Pembayaran Data: Pengembang menggunakan TIA untuk membeli “blobspace” (ruang penyimpanan data) bagi rantai mereka.
- Staking: Validator mengamankan jaringan dengan melakukan staking TIA dan mendapatkan imbalan.
- Tata Kelola: Pemegang token memberikan suara untuk pembaruan protokol dan mendanai inisiatif ekosistem melalui dana komunitas.
Pasokan TIA dibatasi sekitar 1,15 miliar token, dengan 60 juta dialokasikan untuk kontributor awal melalui Genesis Drop.
Kesimpulan
Celestia mendefinisikan ulang infrastruktur blockchain dengan menekankan modularitas dan aksesibilitas data, memberdayakan pengembang untuk meluncurkan rantai lebih cepat dan lebih murah. Seiring pertumbuhan ekosistem, apakah fokus pada lapisan dasar ini akan melampaui pesaing yang mencoba “melakukan semuanya”?