Prediksi Harga COTI (COTI)

Oleh CMC AI
04 September 2025 01:49PM (UTC+0)

TLDR

Harga COTI menghadapi tarik-ulur antara terobosan teknologi privasi dan tantangan pasar.

  1. Adopsi V2 Mainnet – Peningkatan privasi di Ethereum Layer 2 dapat meningkatkan permintaan dari pengembang.

  2. Kemitraan RWA – Kesepakatan aset tokenisasi dengan TAC/Hedera berpotensi meningkatkan kegunaan token.

  3. Risiko Regulasi – Pengawasan ketat terhadap privasi bisa menghambat pertumbuhan meski desain sudah sesuai aturan.


Penjelasan Mendalam

1. V2 Mainnet & Teknologi Privasi (Dampak Positif)

Gambaran:
Peluncuran COTI V2 di Ethereum Layer 2 pada kuartal 4 tahun 2024 menghadirkan Garbled Circuits – protokol privasi yang diklaim 10 kali lebih cepat dibanding solusi ZK (Zero-Knowledge). Teknologi ini memungkinkan transaksi DeFi yang rahasia, pemrosesan data AI, dan aplikasi untuk perusahaan. Integrasi awal seperti alat DAO privat dari Syncra menunjukkan adopsi yang mulai berjalan.

Maknanya:
Jika mainnet ini berhasil diadopsi secara luas, COTI bisa menjadi lapisan privasi utama yang meningkatkan permintaan biaya transaksi untuk $COTI. Namun, risiko kegagalan ada jika pengembang lambat tertarik atau ada masalah teknis pada garbled circuits.


2. Tokenisasi RWA & Kemitraan (Dampak Campuran)

Gambaran:
COTI bergabung dengan Tokenized Asset Coalition yang menargetkan aset dunia nyata senilai $1 triliun. Kemitraan dengan Aureus.Money (aset RWA yang didukung emas) dan stablecoin privat DJED dari Cardano membuka peluang penggunaan, namun butuh adopsi besar dari institusi.

Maknanya:
Adopsi oleh perusahaan besar akan langsung meningkatkan kegunaan $COTI sebagai token penyelesaian transaksi. Namun, persaingan dari jaringan privasi lain seperti Oasis Network dan pertumbuhan pasar RWA yang lambat bisa membatasi potensi kenaikan harga.


3. Risiko Regulasi & Makroekonomi (Dampak Negatif)

Gambaran:
Sejak Agustus 2025, akses COTI ke Treasury AS membuatnya diawasi ketat oleh SEC terkait koin privasi. Selain itu, dominasi Bitcoin sebesar 57,69% menunjukkan investor lebih berhati-hati mengalokasikan modal ke altcoin seperti COTI.

Maknanya:
Tekanan regulasi terhadap fitur privasi bisa menekan permintaan, sementara periode panjang “musim Bitcoin” mungkin menunda reli altcoin. Kinerja token yang turun -37% secara tahunan mencerminkan risiko sistemik ini.


Kesimpulan

Harga COTI sangat bergantung pada keberhasilan membangun infrastruktur privasi kelas perusahaan sekaligus menghadapi tantangan regulasi. Adopsi pengembang pada mainnet V2 dan pencapaian kemitraan RWA di kuartal 4 tahun 2025 menjadi titik balik penting. Pantau juga Altcoin Season Index (saat ini: 51) – kenaikan berkelanjutan di atas 75 bisa menandakan minat baru terhadap token berisiko tinggi seperti COTI.

Apakah teknologi privasi COTI mampu mengatasi hambatan regulasi dan menjadi HTTPS-nya Web3?

CMC AI can make mistakes. Not financial advice.