Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai yang Ditawarkan
Dolomite mengatasi ketidakefisienan dalam pinjam-meminjam DeFi tradisional dengan memungkinkan pengguna memanfaatkan aset tanpa kehilangan kegunaannya. Sistem Dynamic Collateral memungkinkan peminjam untuk mendapatkan hasil, melakukan staking, atau voting sambil menggunakan aset sebagai jaminan—fitur unik dibandingkan platform seperti Aave atau Compound. Ini menciptakan pengalaman pinjam yang “produktif” di mana modal tidak menganggur.
2. Teknologi & Arsitektur
Dolomite dibangun sebagai protokol modular yang mendukung hingga 1.000 aset dan terintegrasi dengan ekosistem DeFi seperti Berachain. Inovasi utamanya meliputi:
- Automatic E-Mode: Menyesuaikan rasio pinjaman terhadap nilai (loan-to-value) berdasarkan korelasi aset untuk leverage yang lebih aman.
- Smart Debt/Collateral: Secara otomatis mengarahkan utang dan jaminan ke dalam pool likuiditas, menghasilkan biaya yang dapat mengurangi biaya pinjaman.
- Zap: Menyederhanakan strategi kompleks (misalnya flash loans) menjadi transaksi satu klik.
Fungsi lintas rantai diaktifkan melalui Chainlink’s CCIP, memungkinkan transfer aset yang mulus antara Ethereum, Arbitrum, dan rantai lainnya (Dolomite Docs).
3. Tokenomik & Tata Kelola
DOLO berfungsi sebagai token tata kelola dengan pasokan maksimum 1 miliar. Model burn-and-mint menyeimbangkan dinamika pasokan: biaya dari aktivitas pinjam-meminjam membakar token, sementara pertumbuhan ekosistem mencetak token baru. Tata kelola mencakup pemungutan suara terkait struktur biaya, daftar aset, dan pembaruan protokol. Saat peluncuran, 26,5% token beredar, didistribusikan melalui airdrop dan insentif likuiditas (Binance).
Kesimpulan
Dolomite menghadirkan konsep baru dalam DeFi dengan menggabungkan efisiensi modal dan fleksibilitas jaminan, menjadikannya pusat strategi yield lintas rantai. Integrasinya dengan rantai baru seperti Berachain dan kemitraan dengan protokol seperti stablecoin USD1 dari World Liberty Financial berpotensi mendorong adopsi. Apakah model burn-and-mint ini dapat secara berkelanjutan menyeimbangkan pasokan token seiring pertumbuhan ekosistem?