Penjelasan Mendalam
1. Pengurangan Pasokan melalui Burn (Dampak Bullish)
Gambaran Umum: Setiap pembelian koleksi di marketplace StackR secara permanen menghilangkan OMI dari peredaran. Dengan 281,56 miliar token yang beredar (92% dari total pasokan), pembakaran yang berkelanjutan dapat memperketat ketersediaan jika permintaan tetap tinggi.
Arti dari ini: Tekanan deflasi secara historis berkorelasi dengan kenaikan OMI sebesar 73% dalam 60 hari terakhir. Namun, pembakaran ini membutuhkan adopsi platform yang konsisten—penurunan aktivitas StackR sebesar 30% bisa menghilangkan potensi kenaikan ini.
2. Aksesibilitas di Bursa (Dampak Bullish)
Gambaran Umum: Integrasi Wallet Binance pada 2 Agustus 2025 memudahkan perdagangan OMI bagi salah satu basis pengguna kripto terbesar. Hal ini mengikuti lonjakan harga sebesar 81,95% dalam 90 hari terakhir, yang menunjukkan antisipasi pasar.
Arti dari ini: Kolam likuiditas baru dan peningkatan visibilitas dapat menarik pembelian spekulatif, meskipun volume perdagangan OMI sebesar $5,4 juta dalam 24 jam perlu meningkat agar tekanan jual dari penarikan besar (whale) dapat dihindari.
3. Resistensi Teknis (Dampak Bearish)
Gambaran Umum: OMI menghadapi resistensi pada level Fibonacci 50% ($0,00036072). Penurunan histogram MACD di bawah nol dan RSI 7 pada angka 49,32 mengindikasikan kemungkinan pengambilan keuntungan setelah kenaikan baru-baru ini.
Arti dari ini: Kemungkinan terjadi pengujian ulang pada EMA 200 hari ($0,00026878) jika dominasi Bitcoin kembali naik dari 58,3%, yang dapat mengurangi likuiditas altcoin.
Kesimpulan
Model deflasi OMI dan pertumbuhan di bursa menghadapi ujian terhadap rotasi makro pasar kripto. Meskipun pembakaran dan aksesibilitas mendukung kelangkaan jangka panjang, para trader harus memantau tingkat pembakaran StackR dan pergeseran dominasi BTC. Apakah OMI dapat mempertahankan kenaikan 73% dalam 60 hari jika Bitcoin merebut kembali pangsa pasar 60%?