Penjelasan Mendalam
1. Mekanisme Utama: Stabilitas Berbasis Derivatif
USDe menjaga nilai tukar dolar melalui delta-neutral hedging: saat pengguna mencetak USDe dengan menyetor jaminan (misalnya ETH), protokol akan membuka posisi short pada kontrak futures perpetual yang setara. Cara ini mengimbangi volatilitas kripto, sehingga nilai stablecoin sintetis tetap stabil.
Berbeda dengan stablecoin yang didukung fiat (seperti USDT/USDC), cadangan USDe terdiri dari aset kripto dan posisi derivatif, membuatnya tahan sensor dan tidak bergantung pada bank.
2. Konsep "Internet Bond"
Dengan melakukan staking USDe sebagai sUSDe, pengguna dapat memperoleh imbal hasil dari dua sumber:
- Hadiah staking dari validator Ethereum
- Selisih funding rate dari pasar kontrak futures perpetual
Model gabungan ini, yang disebut “Internet Bond”, secara historis memberikan APY antara 5% hingga 19% (berdasarkan data Ethena.fi), meskipun imbal hasil ini dapat berubah sesuai kondisi pasar.
3. Adaptasi Regulasi
USDe menghindari larangan terbaru di AS terhadap stablecoin yang menghasilkan imbal hasil (GENIUS Act) dengan menyusun imbal hasil melalui mekanisme DeFi asli, bukan bunga tradisional. Namun, anak perusahaan di Eropa menghadapi pengawasan dari BaFin Jerman pada Juni 2025, yang mengharuskan rencana penebusan yang diawasi untuk pengguna di Uni Eropa.
Kesimpulan
Ethena USDe menghadirkan konsep baru stablecoin dengan menggabungkan keuangan terdesentralisasi dan pasar derivatif, menciptakan aset yang terikat pada dolar sekaligus menghasilkan imbal hasil melalui mekanisme kripto. Meskipun desain sintetisnya menghindari risiko perbankan tradisional, tantangannya adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara stabilitas nilai tukar, kepatuhan regulasi, dan daya tarik imbal hasil di pasar yang volatil.