Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai yang Ditawarkan
Forta mengatasi celah keamanan di Web3 dengan menyediakan pemantauan ancaman secara real-time, seperti serangan flash loan, rug pulls, dan phishing. Jaringan bot deteksi yang dikembangkan oleh komunitas terdesentralisasi ini berfungsi seperti sistem kekebalan yang bersumber dari banyak orang, menandai aktivitas mencurigakan sebelum menjadi masalah besar. Contohnya, laporan phishing Ethereum dari Forta pada Juni 2025 berhasil mengidentifikasi pencurian dana sebesar $868 ribu, menunjukkan perannya dalam mengurangi risiko di blockchain (Forta Docs).
2. Teknologi & Arsitektur
Forta menggunakan jaringan terdesentralisasi dari scan nodes yang menjalankan bot deteksi untuk setiap transaksi dan blok. Bot ini berupa kontainer Docker yang menganalisis data blockchain dan mengeluarkan peringatan saat ancaman terdeteksi. Sistem ini menjamin keandalan melalui redundansi (setiap bot berjalan di beberapa node), validasi proof-of-scan, dan insentif ekonomi bagi operator node agar tetap aktif. Produk unggulan Forta, Forta Firewall, telah memeriksa lebih dari 290 juta transaksi hingga Agustus 2025, terintegrasi dengan jaringan seperti Celo dan Plume untuk memblokir aktivitas berbahaya sebelum dieksekusi (Messari Report).
3. Tokenomik & Tata Kelola
Token FORT (total pasokan 1 miliar) digunakan untuk staking node dan bot, membayar langganan intelijen ancaman, serta memungkinkan pemungutan suara dalam tata kelola. Operator node mendapatkan hadiah atas kinerja mereka, sementara pengembang bot menerima biaya dari pengguna yang berlangganan feed deteksi mereka. FORT juga memiliki fungsi lintas rantai, termasuk staking di Polygon dan tata kelola melalui smart contract berbasis Ethereum.
Kesimpulan
Forta adalah bagian penting dari infrastruktur Web3, menggabungkan pemantauan terdesentralisasi dengan AI dan keahlian komunitas untuk melindungi protokol dan pengguna. Seiring jaringan seperti Inco dan Plume mengadopsi Forta Firewall, pertanyaan yang muncul adalah: Bisakah Forta meningkatkan akurasi deteksinya seiring berkembangnya taktik serangan?