Penjelasan Mendalam
1. Perombakan Situs Web (13 Agustus 2025)
Gambaran:
Haedal melakukan perombakan pada situs webnya untuk mempermudah proses staking dan interaksi DeFi di jaringan Sui. Desain ulang ini menekankan navigasi yang intuitif untuk mengonversi SUI menjadi haSUI (token staking cair) serta mengakses strategi hasil (yield).
Maknanya:
Ini merupakan kabar positif untuk HAEDAL karena peningkatan UX dapat menarik lebih banyak modal ke ekosistem staking-nya, sehingga meningkatkan permintaan token tata kelola. Kemudahan penggunaan biasanya berkorelasi dengan pertumbuhan Total Value Locked (TVL) protokol, meskipun adopsi juga bergantung pada perkembangan DeFi secara keseluruhan di Sui. (Haedal Protocol)
2. Listing di INDODAX (10 Juli 2025)
Gambaran:
HAEDAL resmi tercatat di INDODAX, bursa kripto terbesar di Indonesia, dengan pasangan perdagangan menggunakan IDR. Deposit dibuka pada 9 Juli, diikuti oleh perdagangan pada 10 Juli.
Maknanya:
Ini bersifat netral hingga positif karena memperluas jangkauan HAEDAL ke lebih dari 7,5 juta pengguna, meskipun likuiditas masih rendah (volume 24 jam: $2,73 juta). Listing sering memicu volatilitas jangka pendek, namun permintaan yang berkelanjutan memerlukan bukti kegunaan token di luar perdagangan spekulatif. (INDODAX)
3. Pemulihan Teknis (19 Juni 2025)
Gambaran:
HAEDAL berhasil menembus garis tren menurun, naik 8% untuk menguji resistance di harga $0,124. Volume perdagangan melonjak menjadi $6,76 juta, menandakan minat pembeli meskipun pasar altcoin sedang lemah.
Maknanya:
Ini menunjukkan optimisme yang hati-hati. Breakout ini mengindikasikan potensi pembalikan tren, namun likuiditas yang tipis (turnover 0,303) meningkatkan risiko slippage. Penutupan harga di atas $0,124 bisa mengarah ke target $0,14, sementara kegagalan menembus resistance berisiko menguji support di $0,109. (CryptoFrontNews)
Kesimpulan
Fokus Haedal pada kemudahan penggunaan dan akses pasar sejalan dengan pertumbuhan DeFi di Sui, namun kinerja token sangat bergantung pada tingkat adopsi staking di tengah tantangan makroekonomi. Apakah daya saing hasil haSUI mampu mengimbangi penurunan harga HAEDAL sebesar -23,97% secara tahunan?