Prediksi Harga Hamster Kombat (HMSTR)

Oleh CMC AI
12 October 2025 12:24PM (UTC+0)

TLDR

Harga Hamster Kombat menghadapi tarik ulur antara perkembangan game dan kejenuhan pasar.

  1. Peluncuran Musim 2 (Oktober 2024) – Fitur gameplay baru berpotensi meningkatkan permintaan.

  2. Tekanan jual airdrop – 60% pasokan HMSTR masih dalam proses unlock, berisiko menyebabkan dilusi.

  3. Ketergantungan pada blockchain TON – Kemacetan jaringan atau lonjakan biaya dapat mengurangi minat pengguna.

  4. Kejenuhan game di Telegram – Persaingan dari game tap-to-earn seperti Notcoin menyita perhatian pemain.

Penjelasan Mendalam

1. Pelaksanaan Roadmap Proyek (Dampak Campuran)

Gambaran:
Update Musim 2 pada Oktober 2024 menghadirkan sistem pembayaran eksternal dan perpustakaan game yang lebih luas, sementara rencana pada musim semi 2025 mencakup alat untuk konten buatan pengguna dan pasar NFT. Namun, fitur yang tertunda seperti integrasi RMT (Real Money Trading) pada kuartal pertama 2025 menyebabkan penurunan harga sebesar 35% pada kuartal lalu (Bitrue).

Maknanya:
Jika fitur-fitur ini berhasil diluncurkan, utilitas dan volume perdagangan HMSTR bisa meningkat. Sebaliknya, keterlambatan berisiko menurunkan kepercayaan – roadmap 2024 hanya mencapai 4 dari 7 target, yang berhubungan dengan volatilitas tahunan HMSTR sebesar 48%.

2. Dinamika Airdrop (Dampak Negatif)

Gambaran:
Hanya 64,375 miliar HMSTR (64% dari total pasokan maksimum 100 miliar) yang beredar, dengan 15% token masih dalam proses vesting hingga 2025. Data on-chain terbaru menunjukkan whale menjual 23 juta HMSTR senilai $9,700 setelah update 9 Oktober (CoinMarketCap Community).

Maknanya:
Unlock token yang dijadwalkan (1,2 miliar HMSTR per bulan) dapat menekan harga kecuali ada permintaan baru yang mengimbanginya. ROI 365 hari sebesar -90,1% menunjukkan pemegang token lebih memilih keluar jangka pendek daripada menambah kepemilikan.

3. Kesehatan Sektor Game Telegram (Dampak Positif/Negatif)

Gambaran:
HMSTR menempati peringkat ke-3 di antara game Telegram berdasarkan pengguna aktif (13,1 juta dibandingkan Notcoin yang 29 juta), namun jumlah dompet aktif harian sektor ini turun 62% sejak Juni 2025 (AMBCrypto).

Maknanya:
Basis pengguna Telegram yang mencapai 450 juta DAU (Daily Active Users) menawarkan potensi pertumbuhan, tetapi HMSTR harus membedakan diri dari mekanisme tap biasa. Integrasi NFT yang direncanakan pada November 2024 bisa menarik minat pasar game blockchain senilai $4,2 miliar.

Kesimpulan

Masa depan HMSTR bergantung pada keberhasilan pelaksanaan roadmap NFT dan RMT sambil mengelola kelebihan pasokan dari airdrop. RSI 30 hari sebesar 25,89 menunjukkan potensi undervalued jika milestone pengembangan tercapai, namun risiko makro tetap ada dengan dominasi Bitcoin sebesar 59,5%. Bisakah mekanisme P2E HMSTR mengalahkan tren “tap-to-dump”? Pantau cadangan di bursa dan aktivitas jaringan TON untuk sinyal awal.

CMC AI can make mistakes. Not financial advice.