Penjelasan Mendalam
1. Teknologi & Arsitektur
Harmony menggunakan random state sharding, yaitu membagi jaringan menjadi empat shard paralel yang memproses transaksi secara bersamaan. Desain ini bertujuan untuk mencapai finalitas transaksi dalam 2 detik sekaligus meningkatkan kapasitas secara linear saat shard bertambah (Harmony). Konsensusnya menggunakan Effective Proof-of-Stake (EPoS) yang mengurangi risiko sentralisasi dengan melibatkan ratusan validator, di mana hadiah dibagikan secara proporsional berdasarkan token ONE yang dipertaruhkan.
Blockchain ini sepenuhnya kompatibel dengan EVM (Ethereum Virtual Machine), memungkinkan pengembang menjalankan smart contract berbasis Ethereum dengan sedikit perubahan. Harmony juga memperkenalkan dukungan Ethereum RPC pada 2021, sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan dApps melalui MetaMask (Medium).
2. Infrastruktur Lintas Rantai
Harmony memiliki Horizon Bridge dan jembatan Bitcoin yang tidak memerlukan kepercayaan (trustless Bitcoin Bridge) untuk memfasilitasi transfer aset antara Ethereum, BNB Chain, dan Bitcoin. Contohnya, pengguna dapat membungkus BTC menjadi 1BTC untuk digunakan dalam strategi DeFi di Harmony. Pembaruan terbaru (2025) fokus pada pengoptimalan vault hasil BTC dan sinkronisasi likuiditas di berbagai rantai seperti Aerodrome dan Uniswap (Harmony X).
3. Ekosistem & Tata Kelola
Jaringan ini mendukung tata kelola terdesentralisasi melalui SnapshotX, yang memungkinkan validator dan pemegang token memberikan suara pada berbagai proposal. Ekosistemnya mencakup DeFi (misalnya, pool likuiditas dengan APR hingga 319%), NFT, dan alat institusional seperti Colossus Digital Hub. Token ONE digunakan untuk transaksi, staking, dan tata kelola, dengan total koin yang beredar sebanyak 14,7 miliar.
Kesimpulan
Harmony adalah blockchain yang menggunakan sharding dan kompatibel dengan Ethereum, dengan fokus pada skalabilitas dan interoperabilitas lintas rantai, serta menyediakan alat bagi pengembang dan strategi DeFi yang berorientasi hasil. Bagaimana fokusnya pada integrasi BTC dan tata kelola yang dipimpin validator akan membentuk perannya di masa depan multichain?