Penjelasan Mendalam
1. Transisi Project Hiero ke Open-Source (Q4 2025)
Gambaran: Hedera akan mengalihkan kode sumbernya ke Project Hiero yang dikelola oleh Linux Foundation, menjadikannya sepenuhnya open-source. Langkah ini bertujuan untuk mendesentralisasi kontrol pengembangan dan mendorong inovasi yang dipimpin komunitas.
Arti bagi HBAR: Ini merupakan kabar positif karena meningkatkan kredibilitas jaringan dan menarik lebih banyak pengembang. Tata kelola open-source mengurangi ketergantungan pada entitas terpusat, sejalan dengan prinsip dasar kripto.
2. Implementasi Sharding (2026)
Gambaran: Sharding direncanakan untuk meningkatkan skalabilitas jaringan dengan membagi buku besar (ledger) menjadi bagian-bagian lebih kecil. Upgrade ini menargetkan kemampuan lebih dari 100.000 transaksi per detik (TPS), dibandingkan dengan sekitar 10.000 TPS saat ini.
Arti bagi HBAR: Bersifat netral hingga positif. Sharding dapat mempercepat adopsi oleh perusahaan dengan mengatasi masalah skalabilitas, namun ada risiko keterlambatan atau kendala teknis. Jika berhasil, Hedera akan menjadi Layer 1 unggulan untuk kasus penggunaan dengan throughput tinggi.
3. Perluasan Governing Council (2025–2026)
Gambaran: Hedera berencana memperluas Governing Council dari lebih dari 30 menjadi 39 anggota pada 2026, dengan target perusahaan Fortune 500 dan institusi besar (misalnya, penambahan Arrow Electronics baru-baru ini).
Arti bagi HBAR: Positif. Penambahan anggota blue-chip meningkatkan kepercayaan institusional dan integrasi dunia nyata. Contohnya, pilot CBDC Reserve Bank of Australia (Project Acacia) sudah menggunakan infrastruktur Hedera.
4. Peningkatan Smart Contract (Q4 2025)
Gambaran: Peningkatan kompatibilitas EVM dan alat seperti Hedera Contract Builder akan mempermudah pengembangan smart contract. Versi mainnet terbaru (0.60/0.61) menghadirkan reward staking harian dan perbaikan auto-renew akun.
Arti bagi HBAR: Positif. Mengurangi hambatan bagi pengembang dapat mempercepat pertumbuhan DeFi. Total nilai terkunci (TVL) melonjak ke $270 juta pada Agustus 2025, dan peningkatan ini diharapkan menjaga momentum tersebut.
5. Integrasi AI melalui Verifiable Compute (Berlanjut)
Gambaran: Kerja sama dengan EQTY Lab dan NVIDIA bertujuan mengintegrasikan pengambilan keputusan AI di atas Hedera. Platform Verifiable Compute menggunakan HBAR untuk memberikan cap waktu (timestamp) pada alur kerja AI, sehingga dapat diaudit.
Arti bagi HBAR: Positif. Konsensus Hedera yang hemat energi (0,0001 kWh per transaksi dibandingkan Bitcoin yang 1.173 kWh per transaksi) menarik bagi proyek AI yang berfokus pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Contoh awal penggunaan termasuk pengawasan AI di sektor publik.
Kesimpulan
Roadmap Hedera menggabungkan peningkatan teknis (sharding, open-source) dengan kemitraan strategis (AI, CBDC, institusi). Meskipun kemajuan desentralisasi dan spekulasi ETF (Grayscale/Canary filings) dapat mengangkat HBAR, perlu diwaspadai risiko pelaksanaan dalam skala besar dan kejelasan regulasi. Apakah pendekatan Hedera yang berfokus pada perusahaan akan mengungguli pesaing di “altcoin season” 2025–2026?