Penjelasan Mendalam
1. Katalisator Regulasi (Dampak Campuran)
Gambaran:
SEC sedang meninjau dua spot HBAR ETF (Grayscale dan Canary Capital), dengan keputusan yang diharapkan pada 9 September dan 11 November 2025. Persetujuan akan mengikuti keberhasilan ETF Bitcoin, sementara penundaan bisa menghambat aliran dana institusional.
Apa artinya:
Persetujuan ETF dapat menarik lebih dari $143 miliar dari ETF kripto AS, tetapi status HBAR sebagai non-sekuritas (menurut posisi hukum Hedera) belum diuji. Penolakan mungkin memicu penjualan jangka pendek, mengingat kenaikan HBAR sebesar 28% dalam 60 hari terakhir.
2. Adopsi Perusahaan (Dampak Bullish)
Gambaran:
Teknologi hashgraph Hedera mendukung tokenisasi aset dunia nyata (RWA) melalui Swarm (penyelesaian saham instan) dan integrasi AI seperti chip NVIDIA Blackwell dari EQTY Lab. Dewan Pengelola (Google, IBM, B4E) menambah kredibilitas.
Apa artinya:
Tokenisasi RWA berpotensi menguasai pasar senilai $16 triliun pada 2030 (Boston Consulting Group). Finalitas 1 detik dan biaya rendah Hedera ($0,0001) membuatnya cocok untuk penggunaan perusahaan, mendorong permintaan HBAR untuk biaya jaringan dan staking.
3. Dinamika Pasokan (Risiko Bearish)
Gambaran:
Dengan 42,4 miliar HBAR beredar (85% dari total pasokan), jadwal vesting untuk pendiri (masing-masing 4%, vested hingga 2025) dan pelepasan dari treasury dapat menekan harga.
Apa artinya:
Penjualan kecil dari investor awal (misalnya 250 juta HBAR senilai sekitar $55 juta pada harga $0,22) bisa menekan harga. Namun, imbal hasil staking (melalui proxy staking) dapat mengimbangi penjualan jika adopsi meningkat.
Kesimpulan
Jalan HBAR bergantung pada keputusan ETF dan daya tarik perusahaan yang dapat mengimbangi risiko pasokan. Meskipun indikator teknikal menunjukkan kondisi oversold (RSI 35,41), menembus resistance di $0,242 bisa menjadi sinyal momentum bullish. Apakah teknologi ramah ESG Hedera akan mengalahkan kekhawatiran token unlock? Pantau pengajuan SEC dan volume RWA di platform Hedera seperti Swarm.