Penjelasan Mendalam
1. Teknologi & Arsitektur
Hedera menggunakan hashgraph, sebuah struktur directed acyclic graph (DAG), bukan blockchain tradisional. Protokol Gossip-about-Gossip memungkinkan node berbagi data transaksi secara efisien, sementara asynchronous Byzantine Fault Tolerance (aBFT) menjamin keamanan meskipun ⅓ node bertindak jahat. Hal ini memungkinkan finalisasi transaksi yang cepat (~3-5 detik) dengan biaya tetap yang sangat rendah ($0,0001 per transaksi).
Layanan utama meliputi:
- Hedera Consensus Service (HCS): Memberikan cap waktu dan pengurutan data untuk jejak audit.
- Hedera Token Service (HTS): Membuat dan mengelola token (fungible/NFT) secara native.
- Smart Contracts 2.0: Kompatibel dengan EVM dan terintegrasi dengan HTS untuk aplikasi DeFi.
2. Model Tata Kelola
Governing Council Hedera memastikan pengambilan keputusan yang terdesentralisasi. Anggota seperti Boeing, LG, dan FIS (Worldpay) menjalankan node, memberikan suara untuk pembaruan, dan mengelola dana kas. Kursi dewan memiliki batas masa jabatan maksimal 6 tahun untuk mencegah sentralisasi. Struktur ini bertujuan menyeimbangkan kebutuhan perusahaan dengan integritas jaringan publik.
3. Kasus Penggunaan & Ekosistem
Hedera menyasar industri yang diatur dengan:
- Tokenisasi: Stablecoin AUDD (dipilih untuk pilot CBDC Australia) dan pool penebusan saham Swarm.
- Keberlanjutan: Platform B4ECarbon dari Blockchain For Energy untuk pelacakan emisi.
- AI: AI Studio open-source untuk pencatatan data yang dapat diverifikasi melalui cap waktu Hedera.
Kesimpulan
Hedera menggabungkan infrastruktur kelas perusahaan dengan manfaat DLT publik, dengan prioritas pada kecepatan, kepatuhan, dan tata kelola. Model yang dipimpin oleh dewan dan teknologi hashgraph menempatkannya secara unik untuk adopsi institusional. Apakah fokus Hedera pada kasus penggunaan yang diatur akan mengubah cara adopsi blockchain di dunia perusahaan?