Penjelasan Mendalam
1. Binance Menghapus Perpetual HIFI (3 Oktober 2025)
Gambaran Umum:
Binance menutup semua kontrak perpetual USDⓈ-HIFI pada 3 Oktober 2025 dengan alasan tinjauan kepatuhan. Ini mengikuti pengumuman delisting pada 3 September yang awalnya membuat harga HIFI turun 7,36%, namun kemudian naik kembali 62% pada 10 September karena aktivitas spekulatif.
Arti dari hal ini:
Penutupan kontrak ini menghilangkan salah satu sumber likuiditas utama, sehingga meningkatkan risiko volatilitas harga. Volume perdagangan HIFI dalam 24 jam turun 47% menjadi $2,71 juta setelah delisting (Binance), sesuai dengan pola historis di mana token yang dihapus dari bursa sulit untuk pulih.
2. Lonjakan dan Penurunan Pasca Delisting (10 September 2025)
Gambaran Umum:
Harga HIFI melonjak 62% menjadi $0,1341 pada 10 September setelah pengumuman delisting awal dari Binance, didorong oleh likuiditas yang rendah dan tekanan short squeeze. Namun, sejak itu harga turun 56% menjadi $0,0933 (per 5 Oktober), menunjukkan momentum yang memudar.
Arti dari hal ini:
Kenaikan tersebut kemungkinan tidak berkelanjutan – minat terbuka pada derivatif naik hingga $113 juta sebelum delisting (BeInCrypto), tetapi buku order yang tipis setelah penghentian perdagangan membuat harga rentan jatuh. Para trader kini menghadapi likuiditas yang terpecah di berbagai bursa yang lebih kecil.
3. Peringatan Regulasi Meluas (28 Maret 2025)
Gambaran Umum:
Upbit Indonesia dan bursa-bursa di Korea Selatan mengklasifikasikan HIFI sebagai “aset yang diawasi ketat” pada Maret 2025, dengan alasan adanya perubahan protokol sepihak dan kurangnya transparansi dalam tokenomics.
Arti dari hal ini:
Gesekan regulasi ini memperumit adopsi oleh institusi. Meskipun HIFI memiliki niche DeFi dengan suku bunga tetap, kekurangan kepatuhan dapat menghambat kemitraan – risiko penting di tengah pengawasan ketat dari regulator global (OKX).
Kesimpulan
Kisah HIFI bergantung pada bagaimana menghadapi tantangan likuiditas pasca delisting dan pengawasan regulasi. Walaupun penggunaan DeFi dengan pendapatan tetap memberikan keunikan, ketergantungan pada perdagangan spekulatif dan pasar yang terfragmentasi menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan. Apakah komunitas HIFI akan beralih ke tata kelola yang lebih patuh demi menarik modal jangka panjang, atau tetap terjebak dalam siklus volatilitas?