Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai yang Ditawarkan
Kaia bertujuan membuat teknologi blockchain mudah diakses oleh pengguna umum di Asia dengan mengintegrasikan Web3 ke dalam platform populer seperti LINE Messenger dan KakaoTalk. Fokus utamanya adalah memfasilitasi pembayaran menggunakan stablecoin, pengiriman uang lintas negara, dan aplikasi terdesentralisasi (dApps) untuk penggunaan sehari-hari. Contohnya, pengguna dapat menarik USDT sebagai uang tunai di ATM DaWinKS di Korea atau melakukan pembayaran menggunakan Visa dengan KAIA di Thailand (KaiaChain).
2. Teknologi & Arsitektur
Kaia adalah blockchain yang kompatibel dengan EVM (Ethereum Virtual Machine) dengan kecepatan 4.000 transaksi per detik dan finalitas transaksi dalam 1 detik. Fitur uniknya termasuk Gas Abstraction, yang memungkinkan pengguna membayar biaya transaksi menggunakan stablecoin (misalnya USDT) daripada KAIA, sehingga memudahkan pengguna baru. Jaringan ini juga mendukung interoperabilitas multichain melalui kemitraan seperti Arcana Network, memungkinkan transfer aset antar blockchain tanpa perlu jembatan (bridge) (KaiaChain).
3. Tokenomik & Tata Kelola
KAIA memiliki jumlah pasokan terbatas, dengan sebagian token dibakar setiap kali transaksi dilakukan untuk mengurangi jumlah yang beredar. Pemegang token yang melakukan staking dapat mengatur pembaruan jaringan melalui voting on-chain, dengan mekanisme pengaman agar tidak terjadi kontrol terpusat. Token ini juga digunakan untuk menjalankan dApps seperti CapybaraDEX dan Swapscanner, menciptakan ekosistem yang saling memperkuat di mana aktivitas pengguna mendorong pembakaran token, kelangkaan, dan peningkatan nilai (KaiaChain).
Kesimpulan
Kaia menggabungkan jangkauan perusahaan teknologi besar Asia dengan manfaat blockchain, dengan prioritas pada pembayaran dan integrasi Web3 yang ramah pengguna. Tokenomik dan kemitraannya menempatkan Kaia sebagai jembatan antara dunia kripto dan keuangan nyata. Bagaimana fokus Kaia pada stablecoin dapat mengubah aksesibilitas keuangan di pasar berkembang?