1. Momentum Musim Altcoin (Dampak Bullish)
Gambaran: Indeks Musim Altcoin CMC naik 55,56% dalam sebulan terakhir menjadi 70, mendekati batas 75 untuk disebut "Musim Altcoin." Dominasi Bitcoin turun menjadi 57,7% (turun 0,64% dalam seminggu), menandakan rotasi modal ke token yang lebih kecil seperti LRC.
Arti dari ini: Para trader mencari aset dengan risiko lebih tinggi (high-beta) seiring membaiknya sentimen risiko. Volume perdagangan LRC dalam 24 jam sebesar $7,65 juta (+1,91%) sesuai dengan tren ini, meskipun rasio perputaran (turnover) sebesar 6,76% masih di bawah rata-rata pasar.
2. Breakout Teknis (Dampak Campuran)
Gambaran: LRC baru-baru ini menembus resistance segitiga menurun di $0,085 (yang kini menjadi support), dengan indikator Chaikin Money Flow yang menunjukkan tren naik. RSI 24 jam sebesar 40,17 menunjukkan masih ada ruang untuk kenaikan sebelum mencapai level jenuh beli.
Arti dari ini: Trader jangka pendek memanfaatkan momentum ini, namun histogram MACD (-0,0017658) menunjukkan divergensi bullish yang melemah. Resistance terdekat berada di $0,087 (level Fibonacci 23,6%).
3. Keterkaitan Unlock Token WLFI (Dampak Spekulatif)
Gambaran: Harga LRC melonjak 25% pada Agustus 2025 bersamaan dengan Dolomite (DOLO) menjelang unlock token WLFI dari World Liberty Financial pada 1 September. Dolomite menggunakan protokol Loopring, sehingga ada eksposur tidak langsung.
Arti dari ini: Meskipun acara unlock sudah lewat, minat spekulatif masih tersisa. Data Santiment menunjukkan divergensi harga terhadap DAA LRC sebesar 175,97%, menandakan aktivitas jaringan tumbuh lebih cepat daripada harga — sering kali menjadi sinyal bullish yang terlambat.
Kesimpulan
Kenaikan 24 jam LRC mencerminkan kombinasi momentum altcoin, pemicu teknis, dan spekulasi yang masih ada dari kemitraan ekosistem. Namun, divergensi bearish MACD dan penurunan mingguan sebesar -11,91% mengingatkan untuk berhati-hati. Pantauan utama: Apakah LRC dapat bertahan di atas SMA 7 hari ($0,0856) untuk mempertahankan rebound ini?