Penjelasan Mendalam
1. Risiko Vesting & Dinamika Pasokan (Dampak Bearish)
Gambaran:
80% token Community Pre-sale MON (6% dari total pasokan) terkunci hingga cliff 6 bulan setelah TGE, kemudian mengikuti vesting linear selama 2 tahun. Peserta Strategic Round (13% pasokan) mengalami cliff 6-12 bulan. Data historis menunjukkan altcoin sering turun harga saat tranche besar token dibuka tanpa diimbangi permintaan yang cukup.
Artinya:
Setelah cliff berakhir (perkiraan Q1 2026), pasar bisa kebanjiran sekitar 19,5 juta token setiap bulan dari unlock presale saja. Jika tidak diimbangi oleh adopsi game atau insentif staking, harga berpotensi tertekan.
2. Momentum LaunchPool (Dampak Bullish)
Gambaran:
Event LaunchPool MON yang rutin — seperti alokasi 12 juta $MOANI di bulan Agustus — memungkinkan pengguna staking untuk mendapatkan token mitra. Kerjasama dengan Immutable, Solana, dan platform RWA (LENDRFI) memperluas kegunaan token.
Artinya:
Permintaan staking dapat mengurangi pasokan yang beredar (saat ini 575 juta token). Kenaikan harga MON sebesar 12% di Agustus bertepatan dengan LaunchPool #38, menunjukkan event ini mendorong pembelian jangka pendek. Kemitraan yang berkelanjutan bisa membantu menstabilkan permintaan jangka panjang.
3. Perubahan Likuiditas di Bursa (Dampak Campuran)
Gambaran:
KuCoin akan menghapus bot trading MON/USDT pada 22 September 2025, yang berpotensi mengurangi likuiditas. Namun, MON masih tersedia di spot trading, dan tren positif di GameFi (Bit2Me) bisa menarik bursa lain.
Artinya:
Tekanan jual awal akibat penutupan bot bisa menguji level support sekitar $0,0166 (Fibonacci swing low saat ini). Pemulihan tergantung apakah volume perdagangan berpindah ke platform lain atau muncul listing baru.
Kesimpulan
Harga MON menghadapi tantangan dari unlock vesting, namun tetap memiliki katalis positif lewat kemitraan gaming dan mekanisme staking. Perhatikan timeline cliff 6 bulan dan volume perdagangan setelah 22 September: Apakah narasi Play2Earn MON mampu mengimbangi risiko dilusi?