Analisis Mendalam
1. Lapisan Penyelesaian Stablecoin (Dampak Positif)
Gambaran Umum: PlatON versi 1.5.1 (Agustus 2025) menambahkan kompatibilitas dengan Ethereum dan integrasi sistem POS merchant untuk stablecoin XSGD/XUSD, dengan fokus pada penyelesaian transaksi lintas negara. Pengujian bersama mitra TOPOS Remittance untuk aliran NGN (Naira) dimulai pada Juli.
Arti dari ini: Keberhasilan dalam hal ini dapat menjadikan LAT sebagai token gas untuk transaksi stablecoin yang diatur secara resmi — pasar yang nilainya lebih dari $150 miliar (StraitsX). Namun, persaingan dengan Layer 1 mapan seperti Solana (yang digunakan oleh CUDIS untuk token data kesehatan) bisa membatasi potensi kenaikan tanpa adanya metrik adopsi merchant yang lebih jelas.
2. Dinamika Pasokan Setelah Listing (Dampak Negatif)
Gambaran Umum: Kampanye listing KuCoin pada Mei 2025 mendistribusikan 8,8 juta LAT (~0,13% dari pasokan yang beredar) melalui insentif perdagangan. Meskipun volume spot melonjak 86% pada minggu tersebut, harga LAT turun 15% pada Juni — menandakan tekanan jual dari penerima airdrop.
Arti dari ini: Suntikan likuiditas jangka pendek sering kali diikuti oleh volatilitas; perputaran LAT selama 90 hari sebesar 0,165 menunjukkan pasar yang tipis di mana penjualan besar dapat berdampak signifikan pada harga. Memantau buku order KuCoin LAT/USDT untuk permintaan yang berkelanjutan sangat penting.
3. Ketidakseimbangan Staking (Dampak Campuran)
Gambaran Umum: Validator mendapatkan APY sebesar 472% dibandingkan dengan 7,75% untuk delegator (data Agustus 2025). Hanya 29% dari LAT yang distake dibandingkan dengan 40-70% yang biasa terjadi pada jaringan PoS, yang meningkatkan risiko sentralisasi.
Arti dari ini: Imbal hasil validator yang tinggi bisa menarik staker institusional, tetapi periode unlock selama 14 hari berarti keluar cepat saat penjualan besar bisa memperburuk penurunan harga. Proposal tata kelola untuk menyeimbangkan ulang hadiah (yang dibahas dalam dewan komunitas 2025) dapat mengatur ulang insentif.
Kesimpulan
Harga PlatON sangat bergantung pada keberhasilan pelaksanaan strategi stablecoin sekaligus mengelola volatilitas pasca-listing. RSI mingguan sebesar 17,51 menunjukkan kondisi oversold, tetapi pemulihan memerlukan metrik adopsi yang konkret dari integrasi TOPOS. Apakah volume transaksi merchant di kuartal ke-4 akan membenarkan imbal hasil validator saat ini, atau justru menunjukkan LAT sebagai aset spekulatif?