Penjelasan Mendalam
1. Preconfirmations Aktif di Mainnet (13 Agustus 2025)
Gambaran:
Taiko mengaktifkan Phase 1 dari sistem preconfirmation-nya, mempercepat waktu blok menjadi sekitar 2 detik dan meningkatkan kecepatan transaksi hingga 20–30 kali lipat. Bagian dari rilis Pacaya, peningkatan ini mencakup proposal blok secara batch, kompatibilitas ERC-20, dan jaminan keamanan ETH. Phase 2 akan mendesentralisasi preconfirmers, namun belum ada jadwal pasti.
Maknanya:
Ini merupakan kabar positif untuk TAIKO karena mengatasi hambatan skalabilitas Ethereum, yang berpotensi menarik lebih banyak aplikasi terdesentralisasi (dApps). Namun, pada Phase 1, node yang diizinkan terbatas sementara sehingga desentralisasi belum maksimal — hal ini menjadi fokus utama untuk perkembangan Phase 2.
(CoinMarketCap)
2. Lonjakan Kemitraan CrossCurve (19 Agustus 2025)
Gambaran:
Tantangan Swap senilai $5.000 dari CrossCurve mendorong volume bridging Taiko naik 9 kali lipat dan pertumbuhan transaksi 5 kali lipat. Total Value Locked (TVL) melonjak dari $200 ribu menjadi sekitar $1 juta, dengan rencana Twitter Space untuk membahas insentif ke depan.
Maknanya:
Integrasi DeFi yang berkembang menandakan adopsi utilitas, tetapi menjaga likuiditas setelah kampanye menjadi hal penting. Kemitraan ini menyoroti peran Taiko dalam swap yang efisien, namun keberlanjutan insentif ekosistem tetap diperlukan.
(CrossCurve)
3. Integrasi Dune Analytics (23 Juli 2025)
Gambaran:
Dune menambahkan pelacakan data Taiko, memungkinkan analisis aktivitas dompet, biaya gas, dan penggunaan dApp. Pengembang kini dapat membuat dashboard khusus untuk memantau kesehatan jaringan.
Maknanya:
Transparansi yang lebih baik meningkatkan kepercayaan investor dan dapat mempercepat onboarding pengembang. Metrik seperti alamat aktif harian (>290 ribu pada kuartal 2) kini dapat diverifikasi secara independen.
(CoinMarketCap)
Kesimpulan
Peningkatan teknis dan kemitraan likuiditas Taiko menempatkannya sebagai pesaing dalam perlombaan Layer 2 Ethereum, meskipun jadwal desentralisasi dan retensi pasca-kampanye menjadi tantangan. Akankah preconfirmations Phase 2 mendorong partisipasi validator, ataukah rollup pesaing akan lebih cepat dalam adopsi?