Penjelasan Mendalam
1. Pembaruan v3.5.0 (15 Agustus 2025)
Gambaran: Pembaruan besar ini mengaktifkan kembali Market Module Terra Classic dengan tujuan mengembalikan stabilitas on-chain antara LUNC dan USTC.
Pembaruan ini disetujui oleh para validator dan meningkatkan efisiensi serta keamanan transaksi melalui integrasi pembaruan CometBFT dan Wasmvm. Binance juga telah mengonfirmasi dukungan dengan menangguhkan sementara deposit dan penarikan LUNC/USTC selama proses pembaruan berlangsung.
Arti pentingnya: Ini merupakan kabar positif bagi Terra Classic karena mengembalikan fungsi inti dapat menarik minat pengembang dan trader. Namun, keterlambatan proposal terkait seperti SDK 50.13 berpotensi menyebabkan implementasi yang tidak lengkap. (Sumber)
2. Proposal SDK 50.13 (24 Juli 2025)
Gambaran: Proposal ini bertujuan memperkuat integrasi Terra Classic dengan Cosmos untuk meningkatkan interoperabilitas lintas rantai.
Awalnya proposal ini ditolak karena kekhawatiran dari para validator, dan saat ini sedang direvisi dengan masukan dari Orbit Labs. Jika diajukan kembali dan disetujui, proposal ini akan mempermudah konektivitas IBC dan operasi validator.
Arti pentingnya: Dampaknya netral untuk LUNC dalam jangka pendek karena keterlambatan ini menunjukkan adanya gesekan dalam tata kelola, namun integrasi yang berhasil dapat meningkatkan kegunaan jangka panjang. (Sumber)
3. Penurunan Nakamoto Index (11 Agustus 2025)
Gambaran: Nakamoto Index Terra Classic, yang mengukur tingkat desentralisasi, turun dari 6 menjadi 4 setelah satu validator mengumpulkan 99 miliar LUNC yang dipertaruhkan.
Sentralisasi ini meningkatkan risiko manipulasi tata kelola, meskipun ada proposal komunitas seperti Dyncomm yang bertujuan mendistribusikan kembali kekuatan suara.
Arti pentingnya: Ini merupakan sinyal negatif untuk desentralisasi, tetapi netral untuk pengembangan kode karena pembaruan teknis tetap berjalan secara independen. (Sumber)
Kesimpulan
Basis kode Terra Classic terus maju dengan pembaruan penting (v3.5.0, SDK 50.13), namun sentralisasi tata kelola menjadi tantangan yang perlu diwaspadai. Apakah konsensus validator akan tetap solid untuk mendukung pembaruan teknis di masa depan?