Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai Tambah
USDT berfungsi sebagai “dolar digital,” memberikan kestabilan harga di pasar kripto yang fluktuatif. Pengguna dapat melakukan transaksi dengan satuan yang setara dengan mata uang fiat yang sudah dikenal, melintasi batas negara tanpa harus menunggu proses perbankan tradisional. Tether mengklaim setiap USDT didukung oleh cadangan (uang tunai, setara kas, dan aset lainnya), meskipun praktik transparansinya pernah mendapat sorotan.
2. Teknologi & Arsitektur
Berbeda dengan sebagian besar mata uang kripto, USDT tidak hanya bergantung pada satu blockchain saja. USDT menggunakan model omnichain, artinya ia ada secara native di beberapa jaringan:
- Ethereum (ERC-20) dan Tron (TRC-20) menangani sekitar 98% transaksi USDT.
- Solana, Avalanche, dan Bitcoin (melalui Taproot/Lightning Network) mendukung penggunaan khusus.
Tether secara bertahap menghentikan dukungan pada blockchain yang kurang digunakan (misalnya Omni, EOS) untuk memprioritaskan skalabilitas dan permintaan pengguna.
3. Dasar Ekosistem
Penggunaan utama USDT meliputi:
- Pasangan perdagangan: Lebih dari 70% perdagangan kripto menggunakan USDT sebagai mata uang dasar.
- Pengiriman uang: Digunakan di negara dengan inflasi tinggi (misalnya Venezuela, Argentina) untuk akses dolar.
- Likuiditas DeFi: Mendukung protokol pinjaman dan kumpulan likuiditas karena kestabilannya.
Kesimpulan
Tether USD₮ menjadi jembatan antara keuangan tradisional dan kripto, menggabungkan kestabilan dolar dengan efisiensi blockchain. Desain multi-chain dan likuiditasnya membuat USDT sangat penting bagi para trader dan masyarakat yang belum memiliki akses perbankan. Seiring regulasi stablecoin yang semakin ketat di seluruh dunia, apakah USDT dapat mempertahankan dominasinya sambil mengatasi isu transparansi?