Penjelasan Mendalam
1. Pembaruan Protokol Rio (1 Mei 2025)
Gambaran Umum: Rio, pembaruan protokol ke-18 Tezos, mengoptimalkan fleksibilitas staking dan skalabilitas Layer 2.
Pembaruan ini memperkenalkan siklus staking 1 hari (dibandingkan dengan penguncian selama beberapa hari), sehingga pengguna dapat menyesuaikan posisi staking lebih cepat. Selain itu, diperkenalkan juga Data Availability Layer (DAL) sebagai insentif untuk mendorong partisipasi dalam solusi skalabilitas Layer 2. Penalti yang lebih ketat bagi baker (validator) yang tidak aktif meningkatkan keandalan jaringan.
Maknanya: Ini merupakan kabar baik untuk XTZ karena menurunkan hambatan bagi para staker, mendorong adopsi Layer 2, dan memperkuat waktu aktif jaringan. Pengguna mendapatkan keuntungan dari penyesuaian staking yang lebih cepat dan skalabilitas yang lebih baik untuk aplikasi terdesentralisasi (dApps).
(Sumber)
2. Kemajuan Roadmap Tezos X (1 Agustus 2025)
Gambaran Umum: Tezos X mengembangkan arsitektur blockchain modular, dengan fokus pada rollup yang kompatibel dengan Ethereum (Etherlink) dan kemudahan akses bagi pengembang.
Pembaruan utama meliputi kompatibilitas EVM Etherlink, yang memungkinkan peluncuran dApps Ethereum secara mulus di Tezos, serta Jstz, runtime JavaScript untuk menulis smart contract. Ini sejalan dengan tujuan Tezos X untuk menggabungkan throughput tinggi dengan alat pengembang yang populer.
Maknanya: Ini bersifat netral untuk XTZ dalam jangka pendek, tetapi positif dalam jangka panjang. Meskipun adopsi bergantung pada pertumbuhan ekosistem, langkah ini menempatkan Tezos sebagai pilihan menarik bagi pengembang Ethereum dan mendukung peningkatan aktivitas DeFi.
(Sumber)
3. Integrasi Jstz JavaScript (6 Agustus 2025)
Gambaran Umum: Jstz memungkinkan pengembang menulis smart contract Tezos menggunakan JavaScript/TypeScript, tanpa harus menggunakan Michelson (bahasa asli Tezos).
Runtime ini mendukung sintaks dan alat yang sudah familiar, sehingga mengurangi kurva pembelajaran bagi pengembang Web2. Selain itu, Jstz memudahkan interaksi langsung dengan ekosistem DeFi Etherlink.
Maknanya: Ini sangat positif untuk XTZ karena membuka akses pengembangan dApps secara lebih luas, yang berpotensi mempercepat perluasan ekosistem. Pengembang yang sebelumnya tidak berpengalaman dengan blockchain kini dapat membangun di atas Tezos dengan lebih mudah.
(Sumber)
Kesimpulan
Tezos memprioritaskan skalabilitas (melalui Layer 2), kemudahan akses pengembang (dukungan JavaScript), dan ketahanan jaringan. Sementara Rio dan Jstz memberikan peningkatan langsung, keberhasilan Tezos X bergantung pada kemampuan menarik proyek-proyek asli Ethereum. Seberapa cepat pengembang akan beralih memanfaatkan alat-alat terbaru dari Tezos?