Penjelasan Mendalam
1. Evolusi Berbasis Tata Kelola
Tezos adalah pelopor tata kelola on-chain, yang memungkinkan para pemangku kepentingan mengusulkan dan memilih pembaruan protokol secara langsung di dalam jaringan. Perubahan yang disetujui akan diterapkan secara otomatis tanpa perlu pengguna berpindah ke rantai baru (berbeda dengan hard fork). Sistem ini menjaga keseimbangan antara inovasi dan stabilitas, terbukti dari lebih dari 14 pembaruan protokol sejak tahun 2018 (CoinMarketCap).
2. Arsitektur Berbasis Keamanan
Tezos menggunakan Liquid Proof-of-Stake (LPoS), di mana validator yang disebut “bakers” mempertaruhkan XTZ untuk berpartisipasi. Pengguna dapat mendelegasikan token tanpa harus memindahkan kepemilikan, sehingga memudahkan akses. Bahasa kontrak pintar Michelson mendukung verifikasi formal, yang memungkinkan pengembang membuktikan secara matematis bahwa kode mereka benar—fitur penting untuk aplikasi keuangan dan aset tokenisasi (Kraken).
3. Skalabilitas Modular
Jaringan ini memiliki Etherlink Layer 2 (dibangun dengan Tezos Smart Rollups) yang menyediakan kompatibilitas dengan Ethereum Virtual Machine (EVM). Hal ini memungkinkan pengembang memindahkan aplikasi terdesentralisasi (dApps) dari Ethereum sambil menikmati biaya rendah (~$0,001) dan finalitas cepat (~10 detik) dari Tezos. Pendekatan modular ini memisahkan lapisan konsensus, eksekusi, dan ketersediaan data.
Kesimpulan
Tezos adalah blockchain yang mengutamakan kemampuan beradaptasi, keamanan, dan tata kelola yang dipimpin komunitas, menjadikannya pilihan yang tahan lama untuk institusi dan pengembang. Meskipun ketelitian teknisnya telah menarik berbagai proyek di bidang DeFi, gaming, dan tokenisasi aset nyata (RWA), pertanyaan utama tetap: Bisakah model tata kelolanya menjaga kesatuan saat ekosistem terus berkembang?