Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai yang Diberikan
Threshold mengatasi ketegangan antara keamanan Bitcoin dan kegunaan DeFi. Produk unggulannya, tBTC, memungkinkan pemegang Bitcoin menggunakan BTC dalam DeFi berbasis Ethereum dan ekosistem lain seperti Sui dan Starknet tanpa bergantung pada kustodian terpusat. Dengan mendistribusikan pengelolaan kunci melalui jaringan node menggunakan kriptografi threshold, Threshold memastikan akses ke likuiditas Bitcoin dengan tingkat kepercayaan yang minimal.
2. Teknologi & Arsitektur
Threshold menggunakan threshold signature schemes (TSS), di mana tidak ada satu node pun yang memegang kunci privat penuh. Contohnya, tBTC membutuhkan persetujuan dari 51 dari 100 penandatangan untuk mengotorisasi transaksi, sehingga menjaga keseimbangan antara keamanan dan desentralisasi. Arsitektur ini mendukung:
- Jembatan terdesentralisasi: Pencetakan tBTC memerlukan deposit BTC dengan rasio 1:1, yang diverifikasi secara kriptografis oleh jaringan.
- Kompatibilitas lintas rantai: Terintegrasi dengan Ethereum, Sui, dan Starknet melalui kemitraan seperti Wormhole.
3. Pembeda Utama
Berbeda dengan pembungkus Bitcoin terpusat (misalnya WBTC), tBTC dari Threshold:
- Menghilangkan risiko kustodian: Tidak ada entitas terpusat yang mengendalikan dana pengguna.
- Mendukung DeFi multi-rantai: Eksposur langsung BTC di Ethereum, Sui, dan lainnya.
- Dikelola oleh DAO: Pemegang token T memiliki hak suara untuk pembaruan protokol dan alokasi dana.
Kesimpulan
Threshold mendefinisikan ulang peran Bitcoin dalam DeFi dengan menggabungkan kriptografi terdesentralisasi dan interoperabilitas lintas rantai. Jembatan tBTC telah mengamankan likuiditas BTC lebih dari $500 juta, mencerminkan adopsi yang terus berkembang. Seiring perkembangan DeFi, apakah model tanpa kepercayaan dari Threshold akan menjadi standar untuk aset berbasis Bitcoin?