Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai yang Ditawarkan
Towns Protocol mengubah cara komunitas online dengan memindahkan kontrol dari platform terpusat ke tangan pengguna. Produk utamanya, Spaces, adalah obrolan grup yang diatur sendiri di mana kreator dapat:
- Mengeluarkan keanggotaan on-chain (NFT ERC-721) untuk akses.
- Menerapkan aturan khusus (misalnya, persyaratan staking, biaya langganan).
- Memonetisasi melalui smart contract sambil menjaga enkripsi end-to-end (Towns Whitepaper).
Berbeda dengan Discord atau Telegram, Towns tidak menyimpan data pengguna atau mengatur kebijakan monetisasi.
2. Teknologi yang Digunakan
Protokol ini menggabungkan:
- Blockchain Layer 2: Dibangun di atas Celestia untuk skalabilitas, menangani smart contract dan perubahan status.
- Node streaming terdesentralisasi: Jaringan off-chain untuk pengiriman pesan terenkripsi dan validasi.
- Integrasi Base: Smart contract dijalankan di Ethereum Base L2 untuk keanggotaan dan tata kelola.
Arsitektur hibrida ini menggabungkan kecepatan seperti Web2 dengan keamanan Web3, menggunakan enkripsi AES-GSM dan kunci Curve25519 untuk menjaga privasi.
3. Fungsi Token
$TOWNS memiliki tiga peran utama:
- Keamanan jaringan: Validator melakukan staking token dalam sistem Proof-of-Stake.
- Tata kelola: Pemegang token memberikan suara pada pembaruan protokol dan parameter (akan aktif pada Januari 2026).
- Fitur Space: Pengguna melakukan staking token untuk membuka alat premium atau mendukung komunitas.
Sebanyak 57% dari total pasokan awal 10,1 miliar dialokasikan untuk insentif komunitas, menekankan desentralisasi (Tokenomics).
Kesimpulan
Towns Protocol adalah alternatif berbasis blockchain untuk platform sosial tradisional, yang mengutamakan kepemilikan pengguna dan komunitas yang dapat diprogram melalui infrastruktur tokenized-nya. Seiring pertumbuhan adopsi, apakah model ini dapat secara berkelanjutan menyeimbangkan desentralisasi dengan kebutuhan kemudahan penggunaan bagi pengguna umum?