Penjelasan Mendalam
1. Risiko Regulasi & Politik (Dampak Campuran)
Gambaran:
Keterkaitan USD1 dengan keluarga Trump (melalui kepemilikan DT Marks SC LLC dalam cadangan) meningkatkan pengawasan politik. Para legislator Demokrat mengkritik potensi konflik kepentingan, sementara GENIUS Act yang berlaku mulai Juli 2025 mewajibkan audit ketat atas cadangan stablecoin.
Maknanya:
Kepatuhan terhadap regulasi seperti pelaporan cadangan bulanan (The Block) dapat memperkuat kepercayaan institusional. Namun, perubahan politik (misalnya pasca pemilu 2025) atau tindakan penegakan hukum terhadap proyek yang terkait dengan Trump bisa menyebabkan volatilitas jangka pendek.
2. Tokenisasi Aset Dunia Nyata (Dampak Positif)
Gambaran:
World Liberty Financial berencana untuk men-tokenisasi komoditas seperti minyak dan kayu, menggunakan USD1 sebagai lapisan penyelesaian transaksi. Kerjasama dengan infrastruktur RWA Mantle dan vault DeFi dari Re7 Capital bertujuan mengunci USD1 dalam protokol yang menghasilkan imbal hasil.
Maknanya:
Jika berhasil, permintaan USD1 sebagai jaminan bisa meningkat, mendukung kestabilan nilainya. Misalnya, kerangka kerja TaaS dari Mantle berhasil menarik Total Value Locked (TVL) sebesar $551 juta pada kuartal 3 2025 (Crypto.News), menunjukkan potensi penggunaan yang dapat diperluas.
3. Adopsi Ritel & Daya Saing (Dampak Campuran)
Gambaran:
Pilot kartu debit yang direncanakan pada akhir 2025 dan aplikasi mobile bertujuan mengintegrasikan USD1 dengan Apple Pay, bersaing dengan PayPal’s PYUSD dan Circle’s USDC. Namun, kapitalisasi pasar USD1 sebesar $2,7 miliar masih jauh di bawah USDT ($176 miliar) dan USDC ($74 miliar).
Maknanya:
Adopsi secara luas melalui saluran ritel dapat menstabilkan kegunaan USD1, tetapi likuiditas yang rendah di bursa terpusat (dibandingkan USDT/USDC) membuatnya rentan saat pasar mengalami tekanan.
Kesimpulan
Stabilitas harga USD1 bergantung pada keseimbangan antara risiko politik dengan permintaan yang didorong oleh tokenisasi aset dunia nyata dan integrasi ritel yang mulus. Meskipun kepatuhan regulasi dan tokenisasi komoditas menawarkan potensi kenaikan, ketergantungan pada merek Trump membawa risiko peristiwa. Apakah kemitraan institusional USD1 mampu mengimbangi tantangan politik menjelang pemilu tengah periode 2026?