Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai yang Ditawarkan
Misi Worldcoin adalah mengatasi dua tantangan utama: membedakan manusia dari bot AI di dunia maya dan mendistribusikan kepemilikan cryptocurrency secara adil. Dengan memindai iris menggunakan perangkat Orb, proyek ini mengeluarkan World ID—identitas digital yang menjaga privasi. Pengguna yang terverifikasi akan menerima token WLD secara berkala, dengan tujuan menciptakan aset kripto yang paling luas distribusinya. Sistem ini dapat mendukung aplikasi seperti pendapatan dasar universal, pemungutan suara yang tahan kecurangan, dan pembagian token yang adil (airdrops).
2. Teknologi & Arsitektur
Protokol ini menggabungkan perangkat biometrik (Orb) dengan infrastruktur blockchain:
- World ID: Dibangun menggunakan zero-knowledge proofs (ZKP), memungkinkan pengguna membuktikan bahwa mereka manusia tanpa harus mengungkapkan data pribadi.
- Efisiensi Layer-2: WLD beroperasi sebagai token ERC-20 di jaringan Ethereum, dengan sebagian besar transaksi diproses melalui Optimism untuk mengurangi biaya.
- Verifikasi Terdesentralisasi: Operator Orb independen di seluruh dunia mengelola pemeriksaan identitas, meskipun sistem ini mendapat perhatian terkait risiko sentralisasi.
3. Tokenomik & Tata Kelola
WLD memiliki pasokan maksimum 10 miliar token, dengan 80% dialokasikan untuk pengguna selama 15 tahun. Mekanisme utama:
- Distribusi Gratis: Manusia yang terverifikasi dapat mengklaim token di wilayah yang memenuhi syarat (tidak termasuk AS dan wilayah terbatas).
- Tata Kelola Ganda: Menggabungkan model “satu-token-satu-suara” tradisional dengan model eksperimental “satu-orang-satu-suara” menggunakan World ID.
- Fungsi Utilitas: Digunakan untuk membayar biaya gas di World Chain (jaringan L2 miliknya), pembayaran dalam aplikasi, dan inisiatif komunitas.
Kesimpulan
Worldcoin menghadirkan cara baru dalam identitas digital dan distribusi aset melalui verifikasi biometrik dan insentif token. Keberhasilannya bergantung pada keseimbangan antara perlindungan privasi dan adopsi yang dapat diperluas. Di tengah kaburnya batas antara manusia dan mesin di dunia maya akibat AI, apakah “proof-of-personhood” dari Worldcoin dapat menjadi standar untuk partisipasi digital yang adil?