Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai yang Ditawarkan
Flux bertujuan untuk mendesentralisasi komputasi cloud, memungkinkan pengembang untuk menjalankan aplikasi di jaringan node global tanpa bergantung pada penyedia terpusat. Flux menargetkan pasar cloud senilai $369 miliar (2021) dengan menawarkan infrastruktur yang tahan sensor, biaya lebih rendah, dan keandalan setara kelas perusahaan (Flux, a Unique Player in Blockchain). Contoh penggunaannya meliputi hosting node blockchain, pelatihan AI terdesentralisasi, dan solusi edge computing.
2. Teknologi & Arsitektur
Flux menggabungkan blockchain proof-of-work dengan jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi (DePIN). Sistem operasi FluxOS memungkinkan penerapan aplikasi berbasis Docker di lebih dari 13.500 node (per 2024), sementara Proof-of-Useful-Work v2 (diluncurkan Juli 2025) memanfaatkan daya GPU untuk tugas praktis seperti inferensi AI. Jaringan ini mencakup lebih dari 107.000 inti CPU dan penyimpanan lebih dari 7PB, menjadikannya grid komputasi terdesentralisasi terbesar (Flux Whitepaper).
3. Tokenomik & Tata Kelola
FLUX memiliki pasokan maksimum 440 juta token, dengan hadiah blok dibagi rata antara penambang dan operator node hingga peralihan ke sistem imbalan berbasis beban kerja pada 2025. Operator node harus mempertaruhkan (staking) FLUX sebagai jaminan, sehingga insentif mereka sejalan dengan kesehatan jaringan. Tata kelola dilakukan melalui xDAO, di mana proposal seperti struktur biaya dan kemitraan diputuskan melalui voting berbobot token.
Kesimpulan
Flux menghadirkan konsep baru infrastruktur cloud dengan mendesentralisasi sumber daya komputasi dan memberikan insentif berdasarkan kegunaan nyata melalui model tokennya. Dengan pergeseran ke Proof-of-Useful-Work dan integrasi AI yang terus berkembang, apakah Flux dapat menjadi tulang punggung utama aplikasi terdesentralisasi di era pasca-cloud terpusat?