Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai yang Ditawarkan
Flux mengubah cara pandang tentang komputasi awan menjadi layanan terdesentralisasi, menantang penyedia terpusat seperti AWS. Jaringan yang terdiri dari lebih dari 13.500 node (per 2025) menyediakan lebih dari 270 TB RAM dan 7+ PB penyimpanan, yang digunakan untuk hosting berbagai layanan mulai dari situs WordPress hingga infrastruktur blockchain Kadena. Berbeda dengan cloud korporat, Flux mencegah sensor dan kegagalan titik tunggal sekaligus memungkinkan pengembang untuk menjalankan aplikasi dockerized yang tidak bergantung pada kode tertentu (Flux Official).
2. Teknologi & Arsitektur
Ekosistem ini menggabungkan:
- FluxNodes: Operator perangkat keras yang mempertaruhkan token FLUX sebagai jaminan untuk menyediakan daya komputasi
- FluxOS: Sistem operasi berbasis Linux yang mengelola alokasi sumber daya secara terdesentralisasi
- Proof-of-Useful-Work v2: Beralih dari penambangan GPU (Juli 2025) untuk memberi penghargaan kepada operator node yang menjalankan beban kerja AI, hosting aplikasi, dan layanan jaringan (RunOnFlux)
3. Tokenomik & Tata Kelola
FLUX memiliki pasokan terbatas sebanyak 440 juta token dengan:
- Distribusi adil: 97% dialokasikan untuk penambang/operator node, kurang dari 4% untuk tim/fondasi
- Model halving: Hadiah blok berkurang setiap 2,5 tahun, menuju emisi 100% yang didukung node pada tahun 2036
- Tata kelola xDAO: Keputusan komunitas terkait peningkatan jaringan dan alokasi dana
Kesimpulan
Flux memposisikan dirinya sebagai tulang punggung terdesentralisasi untuk infrastruktur AI dan Web3, memanfaatkan jaringan node global dan model insentif baru melalui Proof-of-Useful-Work. Seiring semakin banyak perusahaan mencari alternatif dari penyedia cloud terpusat, apakah model berbasis komunitas Flux dapat menjadi standar untuk sumber daya komputasi yang tahan sensor?