Penjelasan Mendalam
1. Tujuan & Nilai yang Ditawarkan
ZetaChain mengatasi masalah fragmentasi blockchain dengan memungkinkan interaksi yang mulus antar jaringan. Berbeda dengan jembatan tradisional, Universal Apps (odApps) ZetaChain beroperasi secara native di berbagai rantai—misalnya, aplikasi DeFi dapat menggunakan BTC asli sebagai jaminan di Ethereum atau memicu aksi di Solana. Ini menghilangkan silo likuiditas dan mengurangi risiko keamanan yang terkait dengan aset wrapped (ZetaChain Docs).
2. Teknologi & Arsitektur
Dibangun sebagai Proof-of-Stake L1 dengan mesin konsensus Tendermint, ZetaChain menggunakan Threshold Signature Schemes (TSS) untuk mengelola transaksi lintas rantai tanpa validator terpusat. Universal EVM memungkinkan pengembang menerapkan kontrak pintar yang dapat berinteraksi dengan rantai non-EVM (seperti Bitcoin) melalui pengamat terdesentralisasi ZetaChain. Pembaruan terbaru seperti ZetaChain Lightning mempercepat waktu blok menjadi 4 detik dan menambahkan dukungan langsung untuk kontrak pintar Solana (ZetaChain Blog).
3. Tokenomik & Tata Kelola
ZETA berfungsi sebagai token gas jaringan dan mengamankan rantai melalui staking. Token ini dibakar saat memindahkan aset lintas rantai, sehingga mengurangi pasokan secara bertahap. Berbeda dengan jembatan, peran ZETA sebagai perantara meminimalkan risiko serangan karena tidak ada kustodian pihak ketiga yang memegang dana pengguna. Tata kelola bersifat terdesentralisasi, dengan validator yang memberikan suara pada pembaruan protokol (ZetaChain FAQ).
Kesimpulan
ZetaChain mendefinisikan ulang interoperabilitas dengan memungkinkan aplikasi omnichain yang sesungguhnya, menggabungkan keamanan dengan pengalaman pengguna yang mulus. Dengan berkembangnya kemitraan bersama Google Cloud, Sui, dan Avalanche, satu pertanyaan muncul: Akankah model likuiditas terpadu ini menjadi standar dalam pengembangan lintas rantai? Pelajari bagaimana Universal EVM-nya mempermudah penerapan multi-chain.