Teknologi di balik Dimitra (DMTR) adalah perpaduan menarik antara blockchain, teknologi seluler, pembelajaran mesin, perangkat IoT, citra satelit dan drone, genomik, dan penelitian pertanian lanjutan. Pendekatan multifaset ini bertujuan untuk merevolusi pertanian dengan menyediakan alat yang dibutuhkan petani kecil untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan.
Inti dari teknologi Dimitra adalah platform blockchains-nya. Blockchain adalah sistem buku besar terdesentralisasi yang mencatat transaksi di beberapa komputer, memastikan bahwa data aman dan tidak dapat diubah. Ini berarti bahwa setelah informasi dicatat, informasi tersebut tidak dapat diubah atau dihapus, memberikan tingkat transparansi dan kepercayaan yang tinggi. Misalnya, ketika seorang petani mencatat data tanaman di platform Dimitra, informasi tersebut disimpan dengan aman dan dapat diakses oleh pihak yang berwenang, memastikan bahwa data tetap akurat dan tidak dapat diubah.
Untuk mencegah serangan dari aktor jahat, blockchain menggunakan mekanisme konsensus. Ini adalah proses di mana beberapa node (komputer) dalam jaringan menyetujui validitas transaksi sebelum ditambahkan ke blockchain. Salah satu mekanisme konsensus yang umum adalah Proof of Stake (PoS), di mana validator dipilih berdasarkan jumlah token yang mereka pegang dan bersedia "taruhkan" sebagai jaminan. Ini mengurangi risiko aktivitas jahat karena aktor jahat harus mengendalikan sebagian besar token untuk memanipulasi sistem, yang secara ekonomi tidak mungkin dilakukan.
Platform Dimitra juga mengintegrasikan teknologi seluler, membuatnya dapat diakses oleh petani di daerah terpencil. Melalui aplikasi seluler yang ramah pengguna, petani dapat memasukkan data, menerima wawasan waktu nyata, dan mengakses berbagai alat untuk mengelola pertanian mereka dengan lebih efisien. Misalnya, seorang petani dapat menggunakan aplikasi untuk memantau kesehatan tanah, melacak pola cuaca, dan menerima peringatan tentang potensi infestasi hama.
Pembelajaran mesin dan AI memainkan peran penting dalam menganalisis sejumlah besar data yang dikumpulkan dari pertanian. Teknologi ini dapat mengidentifikasi pola dan membuat prediksi yang membantu petani membuat keputusan yang tepat. Misalnya, algoritma pembelajaran mesin dapat menganalisis data hasil panen historis dan menyarankan waktu tanam dan varietas tanaman terbaik untuk wilayah tertentu, sehingga mengoptimalkan hasil dan mengurangi limbah.
Perangkat IoT, seperti sensor dan peralatan pintar, ditempatkan di pertanian untuk mengumpulkan data waktu nyata tentang berbagai parameter seperti kelembaban tanah, suhu, dan kelembaban. Data ini kemudian dikirimkan ke platform Dimitra, di mana data tersebut dianalisis untuk memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti. Misalnya, sensor kelembaban tanah dapat membantu petani mengoptimalkan jadwal irigasi, memastikan tanaman menerima jumlah air yang tepat pada waktu yang tepat, yang menghemat air dan meningkatkan kesehatan tanaman.
Citra satelit dan drone memberikan pandangan dari atas tentang pertanian, memungkinkan pemantauan dan analisis skala besar. Teknologi ini dapat mendeteksi masalah seperti infestasi hama, kekurangan nutrisi, dan penyakit tanaman sejak dini, memungkinkan petani untuk mengambil tindakan korektif dengan cepat. Misalnya, drone yang dilengkapi dengan kamera multispektral dapat menangkap gambar detail ladang tanaman, yang kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi area yang membutuhkan perhatian.
Genomik dan penelitian pertanian lanjutan juga merupakan bagian integral dari teknologi Dimitra. Dengan menganalisis susunan genetik tanaman, peneliti dapat mengembangkan varietas baru yang lebih tahan terhadap penyakit, hama, dan tekanan lingkungan. Ini tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga meningkatkan ketahanan keseluruhan sistem pertanian.
Salah satu fitur unggulan dari platform Dimitra adalah alat analisis deforestasinya. Alat ini membantu petani mematuhi Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR) yang baru, yang mempengaruhi setiap pertanian, koperasi, dan perusahaan makanan yang memasok produk ke Eropa. Alat ini menghasilkan laporan deforestasi yang dibayar menggunakan token DMTR. Jika sebuah perusahaan memilih untuk membayar dengan mata uang fiat, transaksi tersebut dikonversi ke DMTR oleh perbendaharaan Dimitra, memastikan integrasi yang mulus dengan ekosistem token.
Ekosistem Dimitra didukung oleh token DMTR, yang memfasilitasi berbagai transaksi dalam platform. Misalnya, petani dapat menggunakan token DMTR untuk membayar layanan seperti pengujian tanah, pemantauan tanaman, dan akses ke fitur premium di aplikasi seluler. Ekonomi berbasis token ini tidak hanya menyederhanakan transaksi tetapi juga mendorong adopsi praktik pertanian ber