Di dunia digital yang ramai di VK, seorang visioner bernama Pavel Durov menciptakan benteng virtual yang dikenal sebagai "The Wall." Kreasi ini melambangkan kepercayaan dan keamanan, menumbuhkan rasa kebersamaan di dalam platform VK. Seiring waktu, The Wall menjadi fitur yang dicintai, memberikan kenyamanan dan nostalgia bagi pengguna. Namun, Pavel akhirnya memutuskan untuk membongkar The Wall, memicu luapan perasaan dari pengguna yang merindukan kehadirannya. Tersentuh oleh kesetiaan mereka, Pavel memperkenalkan kembali The Wall, menghidupkan kembali semangat kebersamaan yang diwakilinya.
Du Rove's Wall, yang disimbolkan oleh WALL, adalah token cryptocurrency yang berbasis pada blockchain Toncoin. Blockchain Toncoin, yang dikenal dengan fitur keamanannya yang kuat, mendasari teknologi di balik WALL. Blockchain ini beroperasi pada jaringan terdesentralisasi, yang berarti tidak ada satu entitas pun yang memiliki kendali atas seluruh sistem. Sebaliknya, ia bergantung pada mekanisme konsensus untuk memvalidasi transaksi dan menjaga integritas buku besar.
Salah satu aspek kunci dari blockchain Toncoin adalah penggunaannya atas algoritma konsensus Proof-of-Stake (PoS). Dalam PoS, validator dipilih untuk membuat blok baru dan mengonfirmasi transaksi berdasarkan jumlah token yang mereka miliki dan bersedia "dipertaruhkan" sebagai jaminan. Metode ini lebih hemat energi dibandingkan dengan algoritma Proof-of-Work (PoW) yang digunakan oleh blockchain lain seperti Bitcoin. Dengan mempertaruhkan token mereka, validator memiliki kepentingan dalam menjaga keamanan dan integritas jaringan, karena perilaku jahat apa pun dapat mengakibatkan hilangnya token yang mereka pertaruhkan.
Sifat terdesentralisasi dari blockchain Toncoin juga memainkan peran penting dalam mencegah serangan dari pelaku jahat. Karena jaringan didistribusikan di banyak node di seluruh dunia, ia sangat tahan terhadap titik kegagalan terpusat. Bahkan jika sebagian dari jaringan dikompromikan, node yang tersisa dapat terus beroperasi dan menjaga integritas blockchain. Desentralisasi ini membuat sangat sulit bagi entitas tunggal mana pun untuk memanipulasi buku besar atau melancarkan serangan yang berhasil.
Selain fitur keamanannya, blockchain Toncoin mendukung smart contract, yang merupakan kontrak yang dapat mengeksekusi sendiri dengan ketentuan perjanjian yang langsung ditulis ke dalam kode. Smart contract memungkinkan transaksi otomatis tanpa kepercayaan tanpa memerlukan perantara. Kemampuan ini membuka berbagai kemungkinan untuk aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan layanan yang dapat beroperasi di blockchain, lebih meningkatkan utilitas dan nilainya.
Teknologi di balik Du Rove's Wall juga mendapat manfaat dari fitur skalabilitas blockchain Toncoin. Skalabilitas mengacu pada kemampuan blockchain untuk menangani peningkatan jumlah transaksi tanpa mengorbankan kinerja. Toncoin mencapai ini melalui teknik yang disebut sharding, yang membagi blockchain menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola yang disebut shard. Setiap shard memproses transaksi dan smart contract-nya sendiri, memungkinkan jaringan untuk menangani volume transaksi yang lebih tinggi secara bersamaan.
Selain itu, blockchain Toncoin menggunakan teknik kriptografi canggih untuk memastikan privasi dan keamanan transaksi. Pasangan kunci publik dan privat digunakan untuk menandatangani dan memverifikasi transaksi, memastikan bahwa hanya pemilik yang sah yang dapat mengotorisasi transfer token. Keamanan kriptografi ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan dan mencegah akses tidak sah ke aset pengguna.
Integrasi teknologi-teknologi ini dalam blockchain Toncoin menyediakan kerangka kerja yang komprehensif untuk Du Rove's Wall, memungkinkannya menawarkan solusi yang aman, efisien, dan skalabel bagi penggunanya. Kombinasi dari konsensus terdesentralisasi, smart contract, skalabilitas, dan keamanan kriptografi memastikan bahwa WALL tetap menjadi token cryptocurrency yang andal dan kuat dalam ekosistem digital.