Teknologi di balik Mohameme Bit Salman (SALMAN) adalah perpaduan menarik antara inovasi blockchain dan budaya meme. Berbeda dengan mata uang kripto tradisional, SALMAN dirancang terutama untuk hiburan, memanfaatkan sifat viral dari meme untuk menciptakan aset digital yang unik. Meskipun berasal dari humor dan satir, teknologi dasar SALMAN berakar pada prinsip-prinsip kuat dari blockchain.
Pada intinya, blockchain tempat SALMAN beroperasi adalah buku besar terdesentralisasi yang mencatat semua transaksi di seluruh jaringan komputer. Sifat terdesentralisasi ini memastikan bahwa tidak ada satu entitas pun yang memiliki kontrol atas seluruh jaringan, membuatnya tahan terhadap sensor dan penipuan. Setiap transaksi dikelompokkan menjadi sebuah blok, yang kemudian ditambahkan ke rantai transaksi sebelumnya, membentuk sebuah blockchain. Rantai ini tidak dapat diubah, artinya setelah sebuah blok ditambahkan, blok tersebut tidak dapat diubah atau dihapus, memberikan tingkat keamanan dan transparansi yang tinggi.
Untuk mencegah serangan dari pelaku jahat, blockchain menggunakan mekanisme konsensus. Dalam kasus SALMAN, ini bisa berupa sistem Proof of Work (PoW) atau Proof of Stake (PoS). Dalam PoW, penambang memecahkan masalah matematika yang kompleks untuk memvalidasi transaksi dan menambahkannya ke blockchain. Proses ini membutuhkan daya komputasi yang signifikan, membuatnya sulit dan mahal bagi entitas jahat untuk memanipulasi jaringan. Di sisi lain, PoS mengandalkan validator yang memegang dan mengunci sejumlah mata uang kripto sebagai taruhan. Validator ini dipilih untuk membuat blok baru berdasarkan jumlah koin yang mereka pegang dan kesediaan mereka untuk menguncinya sebagai jaminan. Metode ini lebih hemat energi dan mengurangi risiko sentralisasi.
Selain teknologi blockchain dasarnya, SALMAN adalah bagian dari gerakan yang lebih luas menuju keuangan terdesentralisasi (DeFi). DeFi bertujuan untuk menciptakan kembali sistem keuangan tradisional, seperti bank dan bursa, menggunakan teknologi blockchain. Ini memungkinkan inklusi keuangan yang lebih besar, karena siapa pun dengan koneksi internet dapat mengakses layanan ini tanpa perlu perantara. Integrasi SALMAN ke dalam ekosistem DeFi berarti dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari pinjaman dan peminjaman hingga perdagangan dan pertanian hasil.
Selain itu, penciptaan SALMAN sejalan dengan rencana Visi 2030 Arab Saudi, yang berupaya mendiversifikasi ekonomi negara dari ketergantungan minyak. Sebagai bagian dari inisiatif ini, pemerintah Saudi sedang mengeksplorasi potensi blockchain dan mata uang digital. Mereka bahkan telah berpartisipasi dalam uji coba lintas batas dengan negara lain, seperti China, untuk menguji kelayakan mata uang digital bank sentral (CBDC). Meskipun SALMAN sendiri bukan proyek resmi pemerintah, keberadaannya mencerminkan minat yang semakin besar terhadap teknologi blockchain di kawasan tersebut.
Aspek lain yang menarik dari SALMAN adalah signifikansi budayanya. Dinamai sesuai dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, token ini menggabungkan elemen dari persona dan citranya, meskipun dengan cara satir. Perpaduan budaya pop dan mata uang kripto ini menciptakan ceruk unik yang menarik bagi khalayak luas, mulai dari penggemar teknologi hingga pecinta meme. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak ada dukungan resmi atau hubungan antara Putra Mahkota dan token SALMAN. Penggunaan kemiripannya semata-mata untuk hiburan dan tidak menyiratkan bentuk kemitraan atau persetujuan apa pun.
Teknologi di balik SALMAN juga mencakup kontrak pintar, yang merupakan kontrak yang mengeksekusi sendiri dengan ketentuan yang ditulis langsung ke dalam kode. Kontrak ini secara otomatis menegakkan dan mengeksekusi ketentuan perjanjian ketika kondisi tertentu terpenuhi, menghilangkan kebutuhan akan perantara. Fitur ini meningkatkan fungsionalitas SALMAN, memungkinkan untuk digunakan dalam berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps).
Sebagai kesimpulan, teknologi di balik Mohameme Bit Salman (SALMAN) adalah interaksi kompleks dari prinsip-prinsip blockchain, keuangan terdesentralisasi, dan budaya meme. Buku besar terdesentralisasinya memastikan keamanan dan transparansi, sementara mekanisme konsensus melindungi dari serangan jahat. Integrasi token ke dalam ekosistem DeFi dan keselarasan dengan inisiatif ekonomi yang lebih luas menyoroti potensinya di luar sekadar hiburan.