Teknologi di balik Orange (ORNJ) adalah perpaduan menarik antara inovasi blockchain dan kecerdasan buatan yang canggih. Pada intinya, Orange beroperasi pada blockchain yang mendukung berbagai protokol token, memungkinkan ekosistem yang serbaguna dan dinamis. Blockchain ini dirancang untuk bersifat terdesentralisasi, yang berarti tidak ada satu entitas pun yang memiliki kendali atas seluruh jaringan. Desentralisasi ini sangat penting untuk memastikan keamanan dan integritas sistem.
Salah satu fitur unggulan dari blockchain Orange adalah integrasinya dengan teknologi Orange Assistant, yang memanfaatkan Pemrosesan Bahasa Alami (NLP) dan AI. Integrasi ini memungkinkan interaksi yang lebih intuitif dengan blockchain, membuatnya lebih mudah bagi pengguna untuk mengelola aset mereka dan berinteraksi dengan ekosistem. Misalnya, pengguna dapat menggunakan perintah suara atau input teks untuk melakukan transaksi atau mendapatkan informasi, menyederhanakan pengalaman pengguna.
Keamanan adalah perhatian utama dalam sistem blockchain mana pun, dan Orange mengatasi ini melalui kombinasi teknik kriptografi dan mekanisme konsensus. Blockchain ini menggunakan algoritma konsensus proof-of-stake (PoS), yang tidak hanya mengurangi konsumsi energi dibandingkan dengan sistem proof-of-work (PoW) tetapi juga membuatnya lebih tahan terhadap jenis serangan tertentu. Dalam sistem PoS, validator dipilih berdasarkan jumlah token yang mereka pegang dan bersedia "taruhkan" sebagai jaminan. Insentif ekonomi ini mencegah perilaku jahat, karena pelaku jahat akan berisiko kehilangan token yang mereka taruhkan.
Selain itu, Orange menggabungkan metode kriptografi canggih untuk memastikan integritas dan privasi data. Transaksi di blockchain Orange dienkripsi, membuatnya sangat sulit bagi pihak yang tidak berwenang untuk mengubah atau mengakses data. Enkripsi ini dipadukan dengan buku besar terdesentralisasi, di mana setiap transaksi dicatat di beberapa node. Redundansi ini memastikan bahwa meskipun satu node dikompromikan, integritas keseluruhan blockchain tetap terjaga.
Aspek keuangan terdesentralisasi (DeFi) dari Orange lebih lanjut memperluas kegunaannya. Dengan menawarkan rangkaian produk dan layanan keuangan, Orange memungkinkan baik konsumen maupun bisnis untuk mengelola Bitcoin dan protokol blockchain lainnya secara efektif. Layanan DeFi ini mencakup pinjaman, peminjaman, dan perdagangan, semuanya difasilitasi melalui kontrak pintar. Kontrak pintar adalah kontrak yang mengeksekusi sendiri dengan ketentuan perjanjian yang langsung ditulis dalam kode. Mereka secara otomatis menegakkan dan mengeksekusi ketentuan, menghilangkan kebutuhan akan perantara dan mengurangi risiko kesalahan manusia.
Kecerdasan buatan memainkan peran penting dalam meningkatkan fungsionalitas ekosistem DeFi Orange. Algoritma AI menganalisis sejumlah besar data untuk memberikan wawasan dan prediksi, membantu pengguna membuat keputusan yang tepat. Misalnya, AI dapat menilai tren pasar dan menyarankan waktu yang optimal untuk berdagang atau berinvestasi, sehingga memaksimalkan potensi pengembalian.
Selain layanan keuangannya, blockchain Orange mendukung berbagai protokol token, memungkinkan pembuatan dan pengelolaan berbagai jenis aset digital. Fleksibilitas ini memungkinkan pengembang untuk membangun berbagai aplikasi di platform Orange, mulai dari aplikasi terdesentralisasi (dApps) hingga token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT). NFT, khususnya, telah mendapatkan popularitas karena kemampuannya untuk mewakili aset digital unik, seperti seni, musik, dan real estat virtual.
Kombinasi blockchain, AI, dan DeFi menempatkan Orange sebagai ekosistem yang kuat dan serbaguna. Pendekatan multi-aspek ini tidak hanya meningkatkan keamanan dan efisiensi tetapi juga membuka kemungkinan baru untuk inovasi dan pertumbuhan dalam ruang blockchain.